MAKAH- Sedikitnya 30 jamaah haji akan dipulangkan lebih cepat dari jadwal semestinya ke Tanah Air karena alasan medis. Para jamaah tersebut selama di Tanah Suci Makah dan Madinah lebih banyak dirawat di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) atau rumah sakit-rumah sakit Arab Saudi.
”Saat ini, kondisi para jamaah itu sudah membaik. Mereka juga sudah menunaikan ibadah haji meski sebagian dengan cara disafariwukufkan. Kami akan memulangkan mereka ke Indonesia lebih cepat dari jadwal semula agar bisa dirawat lebih intensif di kota masing-masing,” jelas Kepala BPHI Makah, dokter Muhammad Ilyas, kemarin.
Sebagian besar pasien yang dipulangkan lebih dini berusia lanjut dan mengidap penyakit bawaan dari sejak Tanah Air, seperti sakit jantung, gangguan pernafasan, infeksi parasit, endoktrin nutrisi, diabetes, hipertensi, stroke, serta disorientasi atau dimensia. Seluruh pasien yang di-tanazul-kan ini sudah dalam kondisi stabil.
”Syarat mutlak untuk bisa tanazul (pulang pisah dari rombongan atau kloter asli) adalah pasien harus dinyatakan sudah stabil. Langkah ini diambil untuk menghindarkan pasien dari rasa kejiwaan yang tidak nyaman,” tambah Ilyas.
Banyak pasien yang sakit keras dan harus dirujuk ke RS Arab Saudi mengalami tekanan mental yang berat karena faktor komunikasi. Saat dirawat itu, mereka tidak bisa bebas berkonsultasi karena kendala bahasa yang berbeda. Jarang ada jamaah sakit bisa berbahasa Arab. Sebaliknya, tenaga-tenaga medis di RS Arab Saudi juga langka yang bisa bercakap bahasa Indonesia.
”Itu sebabnya begitu pasien stabil di rumah sakit, kami upayakan untuk bisa tanazul agar mendapat perawatan yang lebih intensif di Tanah Air. Kalau sakit dan berada dekat keluarga kan kejiwaannya lebih nyaman, dan itu akan mempercepat proses penyembuhan,” kata Ilyas.
Ada sekitar tiga atau empat jamaah haji yang harusnya pulang dua pekan kedepan, namun ditanazulkan. Misalnya Sukamto dari Kloter 50 Solo yang dititipkan ke Kloter 03 Solo. Ali Mas’ud dari Kloter Solo 65 dipulangkan bersama Solo 09.
Para pasien ini, sebelum pulang, akan ditampung di BPHI Jedah. Mereka berasal dari BPHI Makah dan Madinah. Sebagian besar jamaah haji memang pulang melalui Bandara King Abdul Aziz Jedah. Hanya jamaah dari Embarkasi Medan, Batam, dan Jakarta yang lewat Bandara Pangeran Muhammad bin Abdul Aziz Madinah. (Dep. KIM DPP LDII)