Jember (2/8). Asosiasi Sepak Bola Kabupaten (ASKAB) PSSI Jember, Thohari mengapresiasi LDII, yang berhasil membina generasi mudanya memiliki akhlakul karimah. Terutama para pesepakbola LDII memiliki kejujuran, dan menjadikannya sebagai karakter.
“Baru kali ini kami melihat pemain sepak bola yang memiliki kejujuran, baik perihal data diri dan umur,” kata Thohari. Hal itu ia ungkapkan saat penutupan resmi liga FORSGI Zona 5 pada Minggu (31/7) Besuki Raya.
Perhelatan itu diikuti enam kabupaten meliputi kabupaten Jember, Bondowoso, Lumajang, Situbondo, Banyuwangi dan Probolinggo di Brigif Rider IX Jember.Thohari merasa bangga dengan adanya event FORSGI terutama dalam kompetisi sepak bola.
“Ini akan menjadi ajang pencarian bibit-bibit pemain sepak bola, khusus untuk kabupaten Jember akan kami pantau perkembangannya,” kata Thohari. Ia menjelaskan bahwa selama ini PSSI Jember telah memiliki wadah pembinaan khusus sepak bola yang mencari talenta muda.
“Kami sangat bangga generasi muda LDII yang tidak hanya mementingkan kemenangan. Kemenangan itu suatu perjuangan tetapi kemenangan dari kejujuran dan sportifitas yang baik itu lebih di junjung tinggi oleh generasi muda LDII, itu luar biasa. Inilah bibit unggul yang akan menjadi generasi emas di masa mendatang,” kata Thohari.
“Dalam seleksi liga santri beberapa hari yang lalu, satu-satunya Ponpes Al-Manshurin dari LDII yang dianggap paling jujur dalam keikutsertaan santrinya dengan umur 18 tahun. Dan dalam pertandingan semua santrinya tetap berpuasa,” ujarnya.
Thohari berpesan kepada segenap pembina FORSGI dan Ketua DPD LDII Jember untuk terus menjaga karakter dan pembinaannya yang baik kepada generasi mudanya. “Kemenangan bukanlah suatu kebanggaan tanpa karakter akhlak yang baik,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua DPD LDII Kabupaten Jember, Akhmad Malik Afandi, juga mengapresiasi atas suksesnya gelaran Liga FORSGI zona lima Besuki Raya di Jember.
Malik berpesan kepada segenap pengurus FORSGI dari enam kabupaten, agar membina bibit-bibit pesepakbola anak-anak. Sementara pesepakbola remaja, menjadi tanggung jawab para pengurus LDII.
Menurutnya pembinaan generasi muda ini tidak semata untuk mengejar prestasi. Prestasi itu baik tetapi lebih baik lagi membina generasi yang berprestasi, berilmu, berakhlakul karimah dan juga mandiri.
Senada dengan Malik, Pembina FORSGI, Ketua Senkom Jember Hadi Purnomo, juga mengapresiasi panitia atas terselenggaranya kompetisi Liga FORSGI Zona 5 di Jember.
“Proses ini harus kita kawal bersama untuk mewujudkan generasi emas dimasa mendatang seperti yang disampaikan ASKAB PSSI,” kata Hadi Purnomo.
“Generasi emas yang kita bina sejak dini ini kita harapkan akan menjadi generasi penerus bagi persepakbolaan di Indonesia dan menjadi kebanggaan bangsa dan negara,” tutup Hadi.
Ketua panitia liga FORSGI Zona 5, Abdul Rosyid dalam laporan penutupan menyampaikan hasil keputusan juri untuk juara1, 2, dan 3 dari kategori U10 dan U12 tahun.
Adapun kategori U10 yang berhasil menjadi juara 3 dari kabupaten Probolinggo, juara 2 dari kabupaten Jember, dan juara 1 diraih kabupaten Banyuwangi. Sementara untuk kategori U12, juara 3 dari kabupaten Jember B, juara 2 kabupaten Jember A, dan juara 1 dari kabupaten Banyuwangi.
Rosyid juga menyampaikan untuk pemain terbaik yaitu Rehab dari Bondowoso, dan top skor diraih Iksan dari Probolinggo.
Alhamdulillah… Sudah terlaksana kompetisi Forsgi U-10 dan U-12 se tapal kuda, semoga tercipta pemain sepak bola yg handal, jujur dan berakhlakul karimah dan menjadi pemasok pemain timnas Indonesia… Aamiin… Bravo Askab Jember… Bravo FORSGI Jember
Saya sangat setuju dengan pendapat Pak Thohari selaku wakil dari ASKAB JEMBER. Kejujuran sebagai salah satu dari 6 tobiat luhur perlu kita hukikan dengan even-even seperti ini.
FORSGI JEMBER SEMOGA ALLOH PARING SUKSES AMAN LANCAR SELAMAT SEHAT BAROKAH…AAMIIN YRA
Alhamdulillah kami. Bangga Anak2 bisa semangat mengikuti forsgi
Alhamdulillah….
Sudah mulai terbukti program pembinaan sepakbola melalui FORSGI