Yogyakarta (19/8). Untuk menanamkan rasa cinta NKRI sejak dini kepada para santrinya, Pengurus Pondok Pesantren Pelajar dan Mahasiswa (PPPM) Baitussalam Yogyakarta menggelar upacara kemerdekaan. Acara berlangsung pada hari Rabu (17/8) di halaman Pondok Pesantren yang terletak di Jalan Gedongkiwo no. 606 Mantrijeron, Kota Yogyakarta.
Pelaksanaan upacara dihadiri oleh Ketua Rukun Warga (RW) Gedongkiwo, Pengurus Pondok Pesantren, Pengurus LDII dan warga masyarakat sekitar pondok. H. Sudayat, yang juga Pembina Pondok Pesantren terpilih sebagai pembina upacara dan membacakan amanat tertulis dari PJ Walikota Yogyakarta, Sumadi.
“Hari ini, kita merayakan Hari Ulang Tahun ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia dengan tema Pulih Lebih Cepat Bangkit Lebih Kuat. Mari kita kenang jasa besar para pahlawan, yang dengan tulus ikhlas mengorbankan jiwa dan raganya sehingga bangsa Indonesia mampu mencapai gerbang kemerdekaan menuju negara yang merdeka, bersatu, berdaulat adil dan makmur,” tulis Walikota.
H. Sudayat juga menambahkan agar seluruh peserta upacara dapat meniru semangat para pejuang kemerdekaan dahulu. Terutama kepada para santri, agar memiliki semangat tinggi dalam mewujudkan cita-citanya dilandasi dengan akhlak mulia.
“Perjuangan saat ini bukan perang mengangkat senjata, tetapi perang melawan diri sendiri agar terhindar dari pengaruh negatif, yang bisa mengganggu semangat kesatuan dan persatuan bangsa,” imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, Ketua Pondok Pesantren, Ahmad Sukoyo menyampaikan tujuan upacara ini bertujuan untuk menanamkan rasa cinta NKRI kepada para santrinya. “Dengan mengenang semangat dan gigihnya para pejuang kemerdekaan dahulu, kami berharap para santri memiliki rasa cinta kepada bangsa dan negara sejak dini,” ungkap Ahmad.
Pelaksanaan upacara di dalam kompleks pondok pesantren ini juga membuat Heri Supriyanta, Ketua RW Gedongkiwo bangga, karena selama ini belum pernah ada acara serupa di wilayah kerjanya.
Bahkan Heri juga berharap, dengan upacara ini, bisa menjadi ajang untuk menyatukan bangsa Indonesia yang majemuk ini. “Dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya ini, semua peserta upacara sadar bahwa kita semua ini adalah satu, yakni warga Indonesia,” tuturnya.