Kediri (23/3). Para pemantau menyaksikan hilal dari Markaz Tanjung Kodok, pada ketinggian 6 derajat. Bersamaan itu pula, Badan Hisab Rukyatul Hilal Kabupaten Lamongan langsung menyumpah lima orang saksi. Mereka adalah Suudul Azka, Yunani, Banjir Sidomulyo asal Lamongan, Asroful Ibad asal Pasuruan, serta Agus DS dari Ponpes Wali Barokah Kota Kediri.
Dengan terlihatnya Hilal, umat Islam pada penentuan awal puasa Ramadan tahun ini seluruhnya bersamaan, baik dari Nahdhatul Ulama, Muhammadiyah dan LDII. Umat Islam mulai menjalankan ibadah puasa pada Kamis (23/3).
Rukyatul hilal kali ini diikuti Tim Rukyat LDII Jawa Timur, “Alhamdulillah, kami sangat bersyukur bisa mengikuti pemantauan hilal dengan pengoperasian peralatan kami, dan kami juga menjadi saksi, lalu disumpah,” ujar Ketua DPW LDII Jawa Timur Moch. Amrodji Konawi usai proses rukyat, pada Rabu (22/3) petang.
Dia menilai, rukyatul hilal di Lamongan juga menunjukkan kerukunan antar umat islam. “Kami bersama Nahdhatul Ulama dan Muhammadiyah guyub rukun bareng dalam penentuan awal bulan suci Ramadan ini,” imbuhnya.
Hadirnya ormas-ormas Islam yang melibatkan diri dalam rukyatul hilal menjadi kebahagiaan tersendiri bagi Bupati Yuhronur Efendi beserta elemen masyarakat Lamongan. Menurut Bupati Yes, sapaan akrabnya, bahwa Lamongan yang menjadi jujukan perukyat dari berbagai ormas Islam ini memiliki nilai edukasi, baik dari sisi keilmuan di bidang falah dan soal lainnya.
Semuanya juga tetap menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman dan keindonesiaan. Masyarakat Lamongan juga semakin dewasa dalam pemikiran dan tindakannya dalam keberagaman, “Saya katakan bahwa kesalehan sosial bisa memberikan energi besar di sosial kemasyarakatan dalam pembangunan Lamongan, dan alhamdulillah juga indeks kesalehan sosial yang bisa diukur ini meningkat setiap tahunnya,” tutur Bupati.
Bupati Yes mengungkapkan syukurnya bahwa Lamongan, tepatnya di Tanjung Kodok menjadi jujukan tempat pemantauan hilal secara nasional di setiap tahunnya, “Ke depan akan terus kita sempurnakan dan perbaiki. Sehingga menjadi tempat khusus yang memiliki nilai pendidikan untuk generasi bangsa,” ungkapnya.
Pada saat proses Rukyatul Hilal di Lamongan yang dipimpin Wakil Ketua Badan Hisab Rukyat (BHR) Kabupaten Lamongan, M. Khoirul Ana lm menjelaskan bahwa hilal sudah berada di atas ufuq dan sudah memenuhi syarat. Ia juga menyebut, hilal berada di ketinggian sekitar 6 derajat.
“Rukyatul Hilal dilaksanakan dengan kriteria imkanur rukyat tiga derajat secara nasional. Hilal terlihat di Markaz Tanjung Kodok mulai pukul 17.46 WIB. Cuacanya juga cerah,” ujar Anam yang juga merupakan Ketua Lajnah Falaqiyah PCNU Lamongan ini.
Anam juga menjelaskan, kondisi hilal tersebut terbilang cukup tinggi dan hilal agak melengkung miring ke utara. Sehingga awal Ramadan tahun ini sudah bisa dipastikan, “Selesai proses rukyat digelar sidang itsbat atau syahadah rukyatul hilal oleh Pengadilan Agama. Hasil rukyatul hilal juga telah kami laporkan ke Kemenag Pusat,” paparnya.
Dalam kegiatan tersebut, beberapa peralatan yang dipakai beraneka ragam, seperti alat tradisional berupa busur derajat, benang dan kayu. Selain itu juga menampilkan peralatan modern seperti teleskop yang sudah terkoneksi dengan komputer dan bisa live streaming, di antaranya milik Ponpes Wali Barokah, Kediri, Jawa Timur.
“Mudah-mudahan keikutsertaan Ponpes Wali Barokah membawa nilai positif dan manfaat bagi semua pihak, dan insya Allah kami siap bila dilibatkan dalam pelaksanaan Rukyatul Hilal 1 Syawal 1444 H,” kata Agus DS mewakili DPW LDII Jawa Timur dan Ponpes Wali Barokah. (*Mazda)
Alhamdulilah
Smg barokah 🙏🏼