Ketika membaca judul itu, hati saya bergidik. Saya merasa ada sesuatu yang terlewatkan. Apa itu? Yaitu kesempatan. Ya, sebuah kesempatan untuk terkabulnya sebuah doa. Atau untuk memperoleh doa yang mustajab.
Konon doa yang mustajab itu bisa berasal dari orang (makhluk), tempat dan waktu. Maksudnya ada waktu – waktu mustajab untuk berdoa, seperti sepertiga malam yang akhir dan sehabis sholat wajib. Juga ada tempat – tempat yang mustajab untuk berdoa, seperti ketika wukuf di arafah, di multazam, dan beberapa tempat lain di seputaran tanah harom. Nah, untuk orang atau makhluk yang mustajab doanya seperti doa kedua orang tua, doa para nabi, doa imam yang adil, doa orang yang teraniaya dan tentunya doa para malaikat. Nah, bagaimana cara memperoleh yang terakhir ini? Dari penelusuran yang saya lakukan saya mendapatkan puluhan jalan untuk mendapatkan doa para malaikat ini. Setiap hari bahkan.
Dari Ibnu Umar r.a., dia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga Malaikat berdoa ‘Ya Allah, ampunilah hambamu si fulan karena tidur dalam keadaan suci”. (Imam Ibnu Hibban meriwayatkan dalam Shahihnya)
Juga diriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sucikanlah tubuh – tubuh ini, semoga Allah mensucikan kalian, karena tidaklah seorang hamba tidur dalam keadaan suci, kecuali seorang malaikat ikut bermalam dalam pakaiannya, dia tidak membalikkan badannya sesaat diwaktu malam kecuali malaikat itu berdoa, ‘Ya Allah ampunilah hambaMu yang tidur dalam keadaan suci’.” (Rowahu At-Thobroni di dalam Mu’jam al-Ausath dengan sanad jayyid)
Maksud suci di sini adalah mempunyai wudhu. Jadi ketika kita pergi tidur dalam keadaan masih mempunyai wudhu, berarti kita mendapat doa dari malaikat dan berarti mendapat ampunan dari Allah. Inilah tidur yang berpahala. Siapa yang tidak ingin meraih pahala ini?
Sayangnya jarang yang bisa mengamalkan (baca memilih amalan ini). Boro – boro mau menjaga wudhu, baca doa mau tidur saja kadang kelewatan. Lupa, walau versi pendek sekalipun. Apalagi yang panjang. Dan tak jarang, habis “amal sholih” langsung tek sek. Mendengkur tidur. (Habis enak sih) Malas untuk bersih – bersih dan wudhu dulu sebelum tidur. Padahal, haditsnya menganjurkan untuk wudhu dulu sebelum tidur. Ini sebagai keringanan untuk tidak langsung mandi junub. Tapi itulah manusia banyak pepeko dan tawar – menawar. Udah dikasih keringanan, maunya gratis. Dikasih hati ngrogoh rempelo. Cuma disuruh wudhu saja, tapi melupakannya. Iya toh…!
Nah, sebenarnya ringan kan? Kalau dipikir – pikir, gampang kan? Cuma menjaga wudhu tok loh. Oleh karena itu mari kita coba. Wudhu sebelum tidur atau masih dalam keadaan suci ketika berangkat ke tempat tidur. Sebab hasilnya pol; diampuni dosa – dosa kita. Dan malaikat yang mendoakannya, langsung ke Allah. Hebring kan…! Di saat kita tidur ada yang memintakan ampun. Rugi kalau tidak dicoba.
oleh: Faizunal Abdillah
saya mau nanya kalau nyari di sini ada hadisnya, saya membaca termasuk manqul apa ngga soalya saya blum ngaji hb saya ng hatam hadis himpunan sama al quran