Kediri (13/4). Pondok Pesantren (Ponpes) Wali Barokah, Kediri, Jawa Timur mengadakan buka puasa bersama, pada Rabu (12/4). Kegiatan itu bertepatan dengan puasa Ramadan hari yang ke-21. Buka puasa bersama tersebut dirangkaikan dengan pemberian santunan kepada 100 anak yatim dan 700 paket sembako kepada keluarga tidak mampu yang berada di Kelurahan Burengan, Banjaran, dan sekitarnya.
Wali Kota Kediri H. Abdullah Abu Bakar dalam sambutannya mengatakan, beberapa waktu lalu Kota Kediri meraih prestasi yang cukup membanggakan. SETARA Institute, sebuah Lembaga swadaya masyarakat yang melakukan penelitian dan advokasi tentang demokrasi, kebebasan berpolitik, dan hak asai manusia memasukkan Kota Kediri ke dalam 10 besar kota toleran di Indonesia.
Kota Kediri berada di peringkat lima dari Indeks Kota Toleran (IKT) 2022 yang dirilis SETARA Institute tersebut, dengan nilai 5,850. Peringkat ini naik ketimbang tahun 2021, yang berada di urutan ke-10, “Kami berterimakasih kepada masyarakat yang turut membantu menciptakan kerukunan dan menjaganya. Sehingga Kota Kediri bisa menjadi kota yang nyaman untuk berinvestasi dalam berbagai bidang,” ungkap Abu Bakar.
Pada masa akhir jabatannya, ia menitipkan agar pretasi tersebut dirawat dan dilestarikan oleh generasi muda, “Saya titip betul kepada bapak ibu, kerukunan ini kita rawat, kita uri-uri terus, dan tak lupa kita turunkan kepada generasi penerus kita,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, di berbagai wilayah di Indonesia menjaga kerukunan itu terbilang sulit. Menurutnya, apa yang telah dibangun bersama dengan susah payah harus terus dijaga, “Untuk itu apa yang sudah dibangun bersama, baik itu fisik maupun non fisik, harus dijaga. Seperti pembangunan non fisik berupa pendidikan, antara lain di pesantren dan madrasah,” tutur Abu.
Ia mengingatkan pada Agustus 2023 nanti akan dilakukan pendaratan perdana pesawat di Bandara Kediri, tol akses bandara dan sekitarnya juga sudah mulai dikerjakan, maka hal ini akan membawa dampak luar biasa di kawasan strategis sekitar bandara, “Untuk itu SDM masyarakat Kota Kediri harus diperbaiki, khususnya anak-anak. Mereka harus dibekali ilmu yang baik, pemahaman agama yang baik pula. Tidak hanya pintar, tetapi juga beretika, berakhlak yang baik,” tutur Abu Bakar.
Abu juga mengingatkan peluang yang harus bisa diraih warga Kota Kediri, dengan adanya bandara dan berbagai pembangunan di kota itu. Ia berharap masyarakat bergerak bersama dalam mendayung perahu besar yaitu Kota Kediri, “Mari bergerak bersama, baik itu pesantren, sekolah, madrasah, majelis taklim, dan lain-lain. Jangan hanya dibebankan pada Pemerintah Kota Kediri saja,” harapnya.
Di akhir sambutannya Abu Bakar menyampaikan terima kasih kepada Ponpes Wali Barokah yang tak henti-hentinya mengadakan kegiatan yang bermanfaat. “Mudah-mudahan di lain kesempatan kita bisa berjumpa lagi di tempat yang barokah ini,” pungkasnya.
Dalam kesempatan tersebut, turut hadir anggota Forkopimda, pengasuh Ponpes Salafiyyah Bandar Kidul, para kyai, alim ulama, para pimpinan ormas Islam dan para tokoh agama dan penghayat kepercayaan. Juga para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), pimpinan lembaga perbankan dan pendidikan, pelaku usaha, dan tokoh masyarakat. (Mzdha)