Doa malaikat berikutnya mampir kepada orang yang sedang menjenguk orang sakit. Selain dia berjalan laksana di kebun surga, 70.000 malaikat mendoakan rahmat. Begitu indahnya, iming – iming pahala ini merujuk mulianya islam. Akhlakul karimah. Siapa yang tak ingin. Menjalin kerukukan dan kekompakan laksana bangunan yang satu. Dan menghimpun pahala, yang karenanya kita beramal untuk masuk ke dalam surga.
Diriwayatkan dari Ali bin Abi Tholib r.a., ia berkata: Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda: “Tiada seorang muslim yang menjenguk orang muslim lainnya pada pagi hari kecuali ia didoakan oleh tujuh puluh ribu malaikat hingga sore hari; dan jika ia menjenguknya pada sore hari maka ia didoakan oleh tujuh puluh ribu malaikat hingga pagi hari, dan baginya kurma yang dipetik di taman surga.” (HR Tirmidzi, dan beliau berkata, “Hadits hasan ghorib.”)
Diriwayat lain, Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah seorang mukmin menjenguk saudaranya kecuali Allah akan mengutus 70.000 malaikat untuknya yang akan bershalawat kepadanya di waktu siang kapan saja hingga sore dan di waktu malam kapan saja hingga shubuh.” (Imam Ahmad meriwayatkan dari ‘Ali bin Abi Thalib ra., Al Musnad no. 754).
Dengan dalil ini bukan berarti berdoa agar banyak muslim jatuh sakit, tetapi lebih kepada amaliah – cermin keimanan dan keislaman seseorang yang digambarkan sebagai diri yang satu – kaljasadil wahid. Apakah sudah kita rasakan atau belum? Jika belum, ingatlah fadhilah ini. Namun jika sudah, sering – seringlah menjenguk dan mengajak orang lain untuk menjenguk orang sakit. Walhasil, tampaklah kerukunan dan kekompakan sebagaimana Allah terangkan – fa allafa baina quluubikum fa-ashbahtum bini’matihii ikhwaanan.
Ini, bagi yang sehat untuk berempati kepada saudaranya yang sakit. Bagi yang sakit, asal sabar dia akan memperoleh pahalanya sendiri disisi-Nya. Kalau disuruh milih, pilih sakit atau sehat? Tentu pada pilih sehat kan? Mangkanya, jenguklah yang sakit sebagai wujud kesyukuran itu. Dan tambahannya, Allah mengutus 70.000 malaikat untuk mendoakan rohmat bagi kita. Lipatan yang pol bukan?
Jadi, sering – seringlah kabar – kabari jika ada sedulur muslim kita yang sakit. Mondok di rumah sakit atau di mana saja…
oleh: Faizunal Abdillah