Jambi (29/6). Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Juju Saepudin yang sedang memotret kehidupan Suku Anak Dalam (SAD) menyempatkan berkunjung ke Pondok Pesantren Tawakal Jambi, pada Sabtu (24/6).
Saep yang juga aktif sebagai Pengurus Majelis Ulama Indonesia Pusat itu memberikan nasehat dan motivasi kepada para santri, terutama umumnya generasi milenial yang nantinya menjadi bonus demografi bangsa pada tahun 2045 mendatang.
Ia berharap LDII juga memperkuat kaderisasi dan diperkuat dengan lembaga pendidikan, “Artinya jangan merasa puas yang sudah ada hari ini, tapi perlu meningkatkan jenjang dengan merambah bidang lainnya,” harap peraih gelar doktoral tersebut di hadapan para santri.
Saep juga mengapresiasi LDII dalam kegiatan sosial. Ia hanya menyayangkan kontribusi itu jarang terekspos di media, sehingga perlu memaksimalkan potensi publikasi media yang memanfaatkan teknologi. “IT juga sebagai media dakwah. Jadi isu-isu yang selama ini mungkin berdampak negatif kepada LDII itu bisa di counter dengan media tersebut,” tambahnya.
Lebih lanjut Saep berpesan, LDII perlu mengangkat isu-isu penting dan aktual dengan menjalin sinergi kepada pihak yang berwenang. Seperti kolaborasi dengan Kementerian Agama dalam mendampingi Suku Anak Dalam yang ada di Provinsi Jambi.
“Saya berharap ada di antara teman-teman LDII yang bisa bekerjacsama dengan penyuluh agama di Kemenag wilayah, untuk memberikan pencerahan dan berdakwah kepada SAD yang ada di beberapa Kabupaten di Provinsi Jambi,” pungkasnya.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPW LDII Provinsi Jambi Rahmat Nuruddin menambahkan pihaknya akan selalu bersinergi dengan pihak terkait. Untuk menggemakan dakwah bil haal, “Setiap bulan kami selalu mengarahkan pada warga LDII di manapun berada agar selalu amar ma’ruf bil haal, yakni dengan menjadi warga yang baik dan peduli pada lingkungan sekitar,” ujar Rahmat.