Klaten (2/7). Kurban merupakan momentum untuk meningkatkan kepedulian sosial usai pandemi Covid-19. Usai pandemi, bangsa Indonesia menghadapi ekonomi yang lesu. Berbagi daging kurban merupakan wujud kepedulian sosial di tengah ekonomi yang belum membaik.
Hal tersebut disampaikan Ketua PC LDII Kecamatan Pedan Suwarto, pada Kamis (29/6), “Idul Adha adalah momentum untuk meningkatkan kepedulian sosial seusai pandemi covid-19, bangsa Indonesia menghadapi resesi akibat melonjaknya harga minyak bumi dan masalah pangan dunia,” ujarnya.
Suwarto mengatakan, inflasi mulai dirasakan masyarakat karena melambungnya harga kebutuhan pokok. Oleh karena itu, umat Islam harus bersatu dan tanggap terhadap masalah sosial tersebut. “Permasalahan sosial itu dapat diatasi apabila bangsa Indonesia memiliki dua sikap luhur, yaitu berupa kesalehan individu dan sosial,” ujarnya.
Menurutnya, kesalehan itu dibentuk oleh ketakwaan setiap individu dan ketaqwaan, yang dicontohkan oleh Nabi Ibrahim dengan ikhlas melaksanakan perintah Allah untuk menyembelih anaknya, Nabi Ismail.
“Pengorbanan Nabi Ibrahim itu kemudian diperingati oleh umat Islam di seluruh dunia dengan menyembelih kurban pada hari raya Idul Adha,” tambahnya.
Suwarto yang juga Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kecamatan Pedan ini menukil hadis dari Imam Bukhari, bahwa kurban merupakan ibadah yang paling disenangi oleh Allah pada 10 Dzulhijjah, “Yang mana pahalanya mengalahkan pahala orang yang berkorban harta, benda dan nyawa yang mati syahid di medan perang, inilah wujud kesalehan individu yang bisa diwujudkan dalam berkurban,” tuturnya
Sementara itu, kurban juga berdampak pada ekonomi dan sosial kemasyarkatan, para peternak memanen rezeki dan warga yang kesulitan akibat harga kebutuhan pokok yang naik, merasa terbantu saat mendapatkan bingkisan daging hewan kurban.
“Sehingga ekonomi pun bergerak, perubahan dari sisi individu dan sosial yang luar biasa itu jangan sampai terhalang oleh wabah virus penyakit mulut dan kuku (PMK) dan lain-lain,” lanjutnya.
Suwarto mengapresiasi warganya yang antusias setiap perayaan kurban. Mereka mempersiapkan jauh sebelum hari raya Idul Adha tiba yakni dengan cara menabung.
“Warga LDII yang ada di Kecamatan Pedan tidak semuanya mampu, mereka bisa berkurban dengan cara menabung yang disetorkan saat pengajian. Dan saat menjelang Idul Adha, tabungan tersebut digunakan untuk membeli hewan kurban baik secara perorangan maupun patungan,” tuturnya.