Pandeglang (6/8). Kwartir Daerah (Kwarda) dan Satuan Komunitas Sekawan Persada Nusantara Daerah (Sakoda SPN) Banten mengadakan kerja sama kegiatan kebaharian pada Bulan Bakti Pramuka 2023. Acara dipusatkan di Pandeglang, Banten pada Sabtu (5/8).
Mereka mengadakan kegiatan transplantasi karang dan pengibaran Sang Saka Merah Putih dengan lebar 20 x 30 meter di kawasan Pantai Ketapang. Kegiatan itu diadakan guna membangun karakter generasi muda yang sadar akan kelestarian laut.
Dalam kegiatan tersebut, dihadiri pula Mabi Sakonas SPN Edwin Sumiroza dan Ketua DPW LDII Banten Dimo Tono Sumito. Para peserta mendapatkan edukasi tentang bagaimana cara merawat dan melestarikan sumberdaya yang ada di laut. “Karena kita memiliki warisan yang sangat berharga yang harus diberkahkan. Supaya bisa mengisi kemerdekaan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada,” urai Edwin.
Edwin Sumiroza mengapresiasi Sakoda SPN Banten yang berkolaborasi dengan Kwarda Pramuka di Banten, bersama LDII menghelat gerakan pelestarian lingkungan hidup. Hal tersebut sangat relevan dalam mengisi kemerdekaan.
“Menuju Indonesia emas, mari berperan aktif menyiapkan generasi penerus pemegang tongkat estafet bangsa. Selain itu, pengibaran bendera di dasar laut untuk membangun kesadaran geografis bangsa Indonesia sebagai bangsa bahari,” ujarnya.
Terumbu karang yang sehat, lanjut Edwin, mampu menghasilkan 90 ton ikan per tahun. Hal ini merupakan kekayaan Indonesia yang diberikan Allah SWT kepada manusia. Terumbu karang Indonesia kesehatannya hanya mencapai tujuh persen karena kurangnya kesadaran dalam menjaga kelestarian laut.
“Makna dari pengibaran bendera ini adalah menanamkan nasionalisme kepada generasi muda seperti yang disampaikan Kwarda. Kenapa harus dilakukan di laut, salah satunya kita mengadakan transplantasi karang bahwa pesisir harus kita rawat,” paparnya.
Ketua Sakoda Banten Zaid Abdur Rohman mengatakan kegiatan transplantasi karang menjadi kegiatan rutin, berkolaborasi dengan masyarakat setempat yang dilakukan di beberapa lokasi, “Manfaat berupa ketersediaan ikan, objek wisata (perekonomian) serta menjadi salah satu penghambat dari gelombang besar,” tambahnya.
Selain melalui penegakan hukum, konservasi lingkungan hidup dapat berkelanjutan bila ditunjang dengan edukasi. Terlebih edukasi dilaksanakan dengan cara yang menyenangkan. Kegiatan transplantasi karang hasil kolaborasi Kwarda dan Sakoda Banten ini sangat edukatif, namun kental dengan suasana petualangan yang menantang. Bagaimana tidak, anggota Pramuka yang berpartisipasi perlu mengenal lebih dalam tentang ekologi terumbu karang dan praktik transplantasi karang ini dilakukan di bawah air.
Pinsakoda SPN Banten dan Kwarda Banten yang diwakili oleh Waka Abdimas Gana Furqon sepakat mengingatkan kepada para peserta, bahwa Allah telah mentakdirkan kita lahir di negara kepulauan yang memiliki luasan laut yang lebih luas daripada daratannya.
“Salah satu kewajiban kita adalah menjaga kelestarian lingkungan laut sebagai wujud syukur terhadap anugerah Allah ini. Menjaga kelestarian pesisir berarti menjaga dan melestarikan lingkungan bumi dan keberlangsungan makhluk hidup terutama manusia,” ujarnya.
Selain untuk menyambut Bulan Bakti Pramuka, kegiatan tersebut diselenggarakan menindaklanjuti instruksi DPP LDII terkait “Kerja Bakti Nasional” menyongsong peringatan HUT ke-78 RI.
Kegiatan lainnya, adalah kegiatan bersih pantai yang melibatkan 100 anggota Pramuka. Aksi tersebut untuk mengedukasi pelaku pariwisata agar lebih bijak memperlakukan alam, terutama pesisir.