Oleh: Faidzunal A. Abdillah, Pemerhati sosial dan lingkungan – Warga LDII tinggal di Serpong, Tangerang Selatan.
Sadar atau tidak sadar, kita dengan orang di sekitar kita mempunyai hubungan khusus dan istimewa. Khusus karena situasi dan kondisi. Hidup di bawah langit yang sama. Merasakan terik sinar matahari yang sama. Mencicip manis-getirnya hidup bersama. Menghadapi cobaan dan lingkungan kehidupan yang sama pula. Dan dalam waktu yang cukup lama. Hasilnya, timbul semacam ikatan yang kuat dalam bentuk budaya dan karakter yang membentuknya. Istimewa karena penuh makna. Berbagi energi dan spiritualitas. Saling tolong, saling bantu, saling selisih pendapat dan saling berdamai. Menyerap energi negatif dan menyebarkan energi positif ke sekitar. Lahirlah tingkat spiritualitas pada orbit yang sama. Allah berfirman:
۞ لَىِٕنْ لَّمْ يَنْتَهِ الْمُنٰفِقُوْنَ وَالَّذِيْنَ فِيْ قُلُوْبِهِمْ مَّرَضٌ وَّالْمُرْجِفُوْنَ فِى الْمَدِيْنَةِ لَنُغْرِيَنَّكَ بِهِمْ ثُمَّ لَا يُجَاوِرُوْنَكَ فِيْهَآ اِلَّا قَلِيْلًا
“Sungguh, jika orang-orang munafik, orang-orang yang berpenyakit dalam hatinya dan orang-orang yang menyebarkan kabar bohong di Madinah tidak berhenti (dari menyakitimu), niscaya Kami perintahkan engkau (untuk memerangi) mereka, kemudian mereka tidak lagi menjadi tetanggamu (di Madinah) kecuali sebentar.” (QS Al-Ahzab:60)
Dalam hubungan ini, Sang Guru Bijak sering berpesan; “Kualitas hubungan Anda dengan orang-orang dekat, itulah praktik spiritual Anda yang sebenarnya. Semakin tinggi tingkat spiritualitasnya, berarti semakin dalam dan baik kualitas hubungan itu.” Itu bukan pesan sembarangan. Itu adalah pesan dari sebuah perjalanan panjang dan melelahkan. Dari biduk yang bernama rumah tangga. Pertama memang harus hati-hati, karena Allah sudah memperingatkan. Allah berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ وَأَوْلَادِكُمْ عَدُوًّا لَكُمْ فَاحْذَرُوهُمْ ۚ وَإِنْ تَعْفُوا وَتَصْفَحُوا وَتَغْفِرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
“Hai orang-orang mukmin, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS At-Taghabun:14)
Selain itu Utusan Allah juga menjelaskan;
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، عَنِ النَّبِيِّ ـ صلى الله عليه وسلم ـ قَالَ خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لأَهْلِهِ وَأَنَا خَيْرُكُمْ لأَهْلِي
Dari Ibnu Abbas, dari Nabi (ﷺ) bersabda; “Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap istrinya, dan aku adalah yang paling baik terhadap istriku.” (HR Ibnu Majah)
Demikian juga dalam hal berteman dan mencari teman. Digambarkan seperti penjual minyak wangi dan pandai besai. Arah mana yang akan dituju dan mau apa yang digapai, teman sangatlah menentukan. Rasulullah berpesan dalam hal ini sebagai dasar utama mencari teman.
عَنْ أَبِي مُوسَى بِيهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالْجَلِيسِ السَّوْءِ كَمَثَلِ صَاحِبِ الْمِسْكِ وَكِيرِ الْحَدَّادِ لَا يَعْدَمُكَ مِنْ صَاحِبِ الْمِسْكِ إِمَّا تَشْتَرِيهِ أَوْ تَجِدُ رِيحَهُ وَكِيرُ الْحَدَّادِ يُحْرِقُ بَدَنَكَ أَوْ ثَوْبَكَ أَوْ تَجِدُ مِنْهُ رِيحًا خَبِيثَةً
Dari Abi Musa radliallahu ‘anhu berkata; Rasulullah (ﷺ) bersabda: “Perumpamaan orang yang bergaul dengan orang shalih dan orang yang bergaul dengan orang buruk seperti penjual minyak wangi dan tukang tempa besi, Pasti kau dapatkan dari pedagang minyak wangi apakah kamu membeli minyak wanginya atau sekedar mendapatkan bau wewangiannya, sedangkan dari tukang tempa besi akan membakar badanmu atau kainmu atau kamu akan mendapatkan bau yang tidak sedap.” (HR Bukhari)
Secara khusus bahkan Rasulullah (ﷺ) sangat menekankan, bunyinya;
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم قَالَ “ الرَّجُلُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ ”
Dari Abu Hurairah ra, sesungguhnya Rasulullah (ﷺ) bersabda; “Agama seseorang sesuai dengan agama teman dekatnya. Hendaklah kalian melihat siapakah yang menjadi teman dekatnya.” (HR. Abu Daud)
Pada kesempatan lain, masih seputar pertemanan, sahabat Abu Hurairah juga berpesan tak kalah indah;
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: الْمُؤْمِنُ مَرْآةُ أَخِيهِ، إِذَا رَأَى فِيهَا عَيْبًا أَصْلَحَهُ
Dari Abu Hurairah, dia berkata; “Seorang mukmin adalah cermin bagi saudaranya. Jika dia melihat suatu aib pada diri saudaranya, maka dia memperbaikinya.” (HR Bukhari – Adabul Mufrad)
Merangkum serangkaian pesan dan wasiat tua di atas, bagi setiap jiwa yang bersih pasti tahu, kualitas hubungan kita dengan orang-orang dekat adalah cermin yang sangat jujur tentang keindahan di dalam hati seseorang. Mirip berkaca dengan cermin yang bersih dan jernih, keindahan orang-orang dekat adalah pantulan dari keindahan jiwa di dalam. Apalagi jika menyangkut dengan orang dekat yang tidak bisa dipilih seperti orang tua dan anak-anak. Oleh karena itu, kita tahu kenapa Yang Maha Kuasa memerintahkan untuk berbuat baik kepada orang tua dan mendidik dengan bijak kepada anak-anak. Bahkan agar hubungan indah ini tidak cepat rusak dan hilang dipayungi dengan sebuah ikatan kokoh yang disebut rahim, yang dalam bahasa sederhana bernama famili atau keluarga. Allah berfirman;
وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” (QS Ar-Rum:21)
Memang, tidaklah mudah memulai pernikahan. Bersatunya dua insan atas dasar pilihan ini, menyisakan cerita yang tidak ada habisnya. Bayangan keindahan yang diidamkan, acap kali berubah menjadi neraka yang membakar jiwa. Jangankan tumbuh dan mekar, jiwa layu dan padam. Seperti lagu tempo dulu; madu di tangan kananmu, racun di tangan kirimu. Pagi mereka berpelukan bersama madu saling menyayangi, sore mereka bertengkar karena racun perselisihan. Ini terjadi karena seseorang mengidentikkan dirinya dengan pikiran kuat, lengkap dengan salah-benar, buruk-baik, menang-kalah di dalamnya. Begitulah wajah pernikahan yang diisi oleh jiwa-jiwa gelisah. Pasangan bukan cermin hubungan indah. Ujungnya mudah ditebak, pernikahan lelah kemudian terjun ke jurang musibah: perceraian.
Mungkin kita perlu menyimak tradisi orang Argentina, mereka dibimbing oleh leluhur mereka untuk selalu mengutamakan keluarga. Terutama karena keluarga adalah taman jiwa yang sangat indah; sakinah, mawaddah warohmah (samawa). Sebab dengan keluarga samawa kita bisa bercermin dengan sempurna bagaimana menjalin hubungan dekat setiap anggota keluarga dan meningkatkan spiritualitas kita dalam menghamba. Tidak hanya indah secara vertikal, juga mengalir indah secara horizontal. Tatkala timbul keakuan, segera sadari untuk mengkerdilkan. Merasa diri lebih begini lebih begitu, itulah yang dimaksud dengan diri yang kerdil. Itu juga yang membuat pernikahan dan hubungan pada umumnya jadi mudah terbakar dan bubar.
عَنِ ابْنِ عُمَرَ ـ رضى الله عنهما ـ عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ “ كُلُّكُمْ رَاعٍ، وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ، وَالأَمِيرُ رَاعٍ وَالرَّجُلُ رَاعٍ عَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ، وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ عَلَى بَيْتِ زَوْجِهَا وَوَلَدِهِ، فَكُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
Dari Ibnu Umar -raḍiyallāhu ‘anhumā- ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah (ﷺ) bersabda, “Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan ditanya tentang apa yang dipimpinnya. Seorang Amir adalah pemimpin, laki-laki adalah pemimpin untuk keluarganya, wanita adalah pemimpin di rumah suami dan anak-anaknya. Jadi setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian bertanggung jawab atas kepemimpinannya.” (Muttafaqqun Alaih)
Sadari bahwa sehebat apa pun manusia, ia hanya mahluk kecil di planet yang juga kecil. Cobalah melatih diri, kita bukan yang paling hebat di dunia, sebaliknya renungkan dalam-dalam, bunga di hari ini akan jadi sampah di hari berikutnya. Dan kapan saja orang dekat sangat mengecewakan, ingatlah kalau bagian tertentu dari diri kita sedang mengalami transformasi menjadi lebih baik. Abu Hurairah Radhiyallahu anhu meriwayatkan sebuah hadits dari Rasulullah (ﷺ) bahwa beliau bersabda:
رَحِمَ اللَّهُ رَجُلًا قَامَ مِنْ اللَّيْلِ فَصَلَّى وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ فَصَلَّتْ فَإِنْ أَبَتْ نَضَحَ فِي وَجْهِهَا الْمَاءَ وَرَحِمَ اللَّهُ امْرَأَةً قَامَتْ مِنْ اللَّيْلِ وَأَيْقَظَتْ زَوْجَهَا فَصَلَّى فَإِنْ أَبَى نَضَحَتْ فِي وَجْهِهِ الْمَاءَ
“Semoga Allah merahmati seorang suami yang bangun pada malam hari untuk mengerjakan shalat malam lalu membangunkan istrinya untuk shalat bersama. Bila si istri enggan, ia memercikkan air ke wajah istrinya (supaya bangun). “Semoga Allah merahmati seorang istri yang bangun pada malam hari untuk mengerjakan shalat malam lalu membangunkan suaminya untuk shalat bersama. Bila si suami enggan, ia memercikkan air ke wajah suaminya (supaya bangun).” [HR Ahmad].
Jika tekun berlatih seperti ini, suatu hari hidup akan mengalir, berhenti menghakimi diri maupun orang lain. Kemudian mampu mendengar orang lain dengan pikiran yang jauh lebih terbuka. Puncaknya, seseorang akan bisa menerima apa-apa yang sebelumnya tidak bisa diterima. Jiwa seperti inilah yang bisa merawat keluarga menjadi taman jiwa terindah menumbuhkan orang-orang dekat menjadi cermin indah dan jernih diri kita. Kawan dan teman berkunjung penuh suka. Sahabat datang penuh dengan makna. Di tingkat ini, sering terdengar pesan; “Ukuran terindah cinta adalah mencintai tanpa pernah mengukurnya.” Sebab yang diukur tak lain adalah diri ini sendiri seperti saat kita bercermin.
Alhamdulillah Dapat nasehat lagi. Alhamdulillahi jaza kaullohu khoiro pak. Semoga Alloh selalu memberikan hikmahNya untuk kita. Sehingga hidup berhasil di dunia mulya mati masuk surga. Aamiin🤲
Saya siswi SABS mengucapkan Alhamdulillah jaza kumullohu khoiro
Alhamdulillah dapet nasehat lagi dan lagii, saya siswi SABS mengucapkan Alhamdulillah jaza kumullohu khoiro semoga lancar barokah
ldii mantab guys dari affan siswa sabs