Pasangkayu (02/10). DPD LDII Kabupaten Pasangkayu menggelar turnamen futsal yang melibatkan generasi muda usia 10 hingga 17 tahun. Turnamen ini diikuti pemuda LDII se-Kabupaten Pasangkayu, Mamuju Tengah, dan Donggala, Sulawesi Tengah, dan dihelat di Royan Futsal Arena (RFA), Pasangkayu, pada Kamis (28/9).
Dewan Penasihat DPD LDII Kabupaten Pasangkayu, KH Nashirin mengatakan, turnamen futsal ini merupakan salah satu program kerja DPD LDII Kabupaten Pasangkayu untuk tahun 2023, “Lebih dari sekadar sebuah kompetisi olahraga, kegiatan ini bertujuan untuk membina akhlak dan karakter generasi muda melalui olahraga futsal. Tema yang diusung adalah Mari Junjung Tinggi Sportivitas, Kita Kawan Bukan Lawan,” ujarnya.
KH Nashirin menjelaskan bahwa selain menjadi agenda proker, silaturrahim juga menjadi aspek penting dalam kegiatan ini, “Kami menekankan pentingnya pembinaan pemuda terutama dalam penguatan 29 karakter yang saat ini menjadi program prioritas LDII Pasangkayu,” ujarnya.
Ia pun menginspirasi peserta dengan kata-kata Bung Karno, “Beri aku 10 pemuda niscaya kuguncang dunia,” sambil menekankan peran penting pemuda dalam pembangunan bangsa.
“Inilah saatnya untuk menunjukkan bahwa pemuda LDII Kabupaten Pasangkayu adalah pemuda yang berkualitas, tangguh, dan berkomitmen. Melalui olahraga futsal, para peserta dapat memahami arti rukun, kompak, kerja sama yang baik, dan saling percaya satu sama lain,” inginnya.
Sementara Ketua DPD LDII Kabupaten Pasangkayu, Lukman Efendi, menyatakan bahwa dalam permainan futsal, banyak nilai-nilai positif yang bisa diambil, seperti rukun, kompak, kerjasama yang baik, dan saling percaya, “Nilai-nilai inilah yang menjadi bagian dalam pembentukan 29 karakter yang ditanamkan kepada anggota LDII. Kami berharap peserta dapat menerapkan karakter-karakter tersebut dalam kehidupan sehari-hari, baik di rumah, di sekolah, maupun di masyarakat,” ujarnya.
Dalam arahannya, Lukman Efendi juga menekankan pentingnya tiga komponen yang perlu diolah pada diri manusia. Pertama adalah olah hati, dengan cara belajar agama dan menjalankan ibadah sebagai kewajiban sebagai hamba terhadap Sang Pencipta. Kedua adalah olah pikiran, dengan belajar agar menjadi manusia yang cerdas dalam berpikir.
“Terakhir, olahraga untuk menjaga kesehatan jasmani, dan futsal menjadi salah satu alternatif dalam mengolahraga jasmani seseorang,” tandasnya.
Ia melanjutkan, turnamen futsal ini bukan hanya sekadar kompetisi olahraga, tetapi juga merupakan wadah pembinaan karakter dan sportivitas bagi generasi muda, “LDII Pasangkayu berharap bahwa melalui kegiatan seperti ini, mereka dapat membentuk pemuda yang berkualitas dan memiliki peran positif dalam membangun masa depan Indonesia yang lebih baik,” harapnya. (FWI/LINES)
Mantap..
Lanjutkan