Sleman (3/10). DPD LDII Kabupaten Sleman kembali memberikan kontribusi positif kepada masyarakatnya dengan menggelar pelatihan public speaking. Acara ini digelar di Aula Masjid Mulyo Abadi, Mlati Glondong, Sendangadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta pada Minggu, (1/10).
Dewan Penasihat DPD LDII Sleman, Suharno, mengatakan, komunikasi adalah kebutuhan dasar manusia. Tanpa komunikasi, manusia tidak dapat memperoleh informasi dari orang-orang di sekitar, “Dalam kehidupan sehari-hari, komunikasi menjadi pilar penting untuk menjaga kesepahaman dengan orang lain, terutama dalam menjalin interaksi dalam forum masyarakat,” katanya.
Lebih lanjut, Suharno menjelaskan bahwa agar pesan yang ingin disampaikan di dalam forum dapat diterima dengan baik oleh pendengar, diperlukan teknik dasar berkomunikasi yang efektif, “Oleh karena itu, pelatihan public speaking menjadi kegiatan yang sangat relevan dalam konteks ini,” jelasnya.
Suharno menuturkan, DPD LDII Sleman berkomitmen untuk memberikan meningkatkan keterampilan dan pengetahuan yang relevan, “Dalam era informasi dan komunikasi yang semakin penting, keterampilan public speaking menjadi salah satu bekal yang sangat berharga bagi individu untuk mencapai kesuksesan dalam berbagai bidang kehidupan,” harapnya.
Dalam pelatihan ini, pemateri public speaking, Sakti Al Fattah, menjelaskan secara mendalam mengenai konsep dan teknik public speaking. Ia menekankan pentingnya memperbaiki mindset agar public speaking menjadi lebih mudah, “Public speaking, bukanlah hal yang menakutkan jika kita memiliki persiapan dan teknik yang tepat,” tandas mantan news anchor beberapa televisi nasional itu.
Sakti yang telah menggeluti dunia broadcasting selama hampir satu dekade ini, juga membahas syarat-syarat terjadinya sebuah komunikasi yang efektif, “Pertama, adanya komunikator yang menyampaikan pesan, adanya penerima pesan, adanya media atau tempat penyampaian, dan adanya masukan dari orang lain,” ujarnya.
Melalui pelatihan public speaking ini, Sakti menginginkan para peserta dapat memiliki wawasan yang lebih baik dalam berbicara efektif dan menguasai audiens, “Kemampuan ini akan sangat bermanfaat ketika mereka harus menyampaikan materi dalam berbagai forum, termasuk dalam pengajian atau acara masyarakat lainnya,” ujar Chief Executive Officer Semua Bisa Punya Rumah Indonesia (CEO SBPRI).
Dengan peningkatan kemampuan berkomunikasi, Sakti berharap para peserta dapat lebih percaya diri dan mampu memberikan kontribusi positif dalam masyarakat, “Interaksi yang tercipta dengan audiens akan menjadi lebih menyenangkan, rileks, dan humoris. Semua ini adalah langkah awal menuju pembentukan individu yang komunikatif, mandiri, dan siap untuk berperan aktif dalam pembangunan sosial,” pungkasnya. (FWI/LINES)