Bullying atau bisa disebut juga sebagai perundungan adalah peristiwa yang cukup sering ditemukan di masyarakat. Mirisnya, lingkungan sekolah merupakan salah satu tempat paling sering terjadinya pembullyan. Jenis bullying sendiri biasanya berbentuk perundungan fisik, prejudicial (perundungan ras/suku), financial, cyber dan verbal.
Ketua DPP LDII Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Kesejahteraan Keluarga (PPKK) Siti Nurannisa Parama Bhekti menyampaikan bahwa perbedaan ukuran fisik, gender, komunikasi, hingga status sosial, sering digunakan pelaku untuk mengganggu atau mengucilkan korban.
Apa Itu Bullying?
Menurut buku Stop Perundungan Bullying Yuk! yang diterbitkan Kemendikbudristek 2021, bullying adalah perilaku tak menyenangkan baik secara verbal, fisik ataupun sosial di dunia nyata maupun dunia maya. Perilaku yang dilakukan oleh perorangan atau kelompok itu membuat seseorang merasa tidak nyaman, sakit hati dan tertekan.
Pada dasarnya bullying adalah tindakan penindasan yang dilakukan individu atau kelompok untuk menganiaya individu lain secara sadar dan sengaja. Bullying bisa ditujukan untuk menyakiti atau menakuti dengan ancaman tertentu.
Apakah pelaku bullying terindikasi gangguan mental?
“Untuk mengetahui apakah perundungan termasuk gangguan kesehatan mental seseorang perlu diteliti lebih jauh, misalnya dengan psikolog, dokter atau ahli terkait lainnya. Secara umum beberapa penyebab biasanya terkait pengaruh teman sebaya atau lingkungan pergaulan yang salah,” jawab Siti Nurannisa yang juga Dosen di Universitas Tarumanagara dalam wawancara daring pada Selasa (10/10).
“Pola asuh dalam keluarga juga bisa menjadi salah satu faktor seseorang yang dalam tumbuh kembangnya tidak terbentuk kemampuan mengontrol perilaku dan mengelola emosi. Pada akhirnya memicu hasrat untuk melakukan perbuatan yang bersifat menyakiti untuk bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan atau tujuan tertentu,” tambahnya.
Perundungan memunculkan luka psikis dan emosional yang dalam, menyakitkan, serta bisa menjadi efek trauma jangka panjang. Trauma ini bisa mempengaruhi penyesuaian diri dan hubungan seseorang dengan lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat, hingga bisa berdampak pula pada prestasi dan berbagai kemampuan diri lainnya.
Apa yang bisa dilakukan orang tua dalam upaya melindungi anak-anak dan juga lingkungannya agar terhindar dari aksi perundungan tersebut.
- Memberi pemahaman anak tentang perundungan, sehingga anak bisa mengidentifikasi mana perilaku yang boleh dan tidak boleh dilakukan.
- Beri pemahaman tentang perbedaan antara bermain aman dan bermain yang menyakiti (perundungan).
- Diskusi terbuka dengan anak tentang berbagai kejadian di sekolah. Semakin sering orang tua berbicara dengan anak-anak tentang bullying, semakin nyaman mereka memberi tahu jika mereka melihat atau mengalaminya.
- Bangun komunikasi penuh rasa, menanyakan tidak hanya tentang kelas dan kegiatan mereka, tetapi juga tentang perasaan mereka.
- Membangun kepercayaan diri anak. Dorong anak untuk melakukan kegiatan yang mereka sukai di lingkungannya. Hal ini akan membantu membangun kepercayaan dirinya.
- Terus mendoakan anak, agar terhindar dari berbagai perilaku perundungan.
Selain melindungi anak-anak, orang tua juga dapat berperan dalam lingkungannya untuk menyosialisasikan atau melakukan fungsi edukasi agar setidaknya lingkungan terdekat tidak mengalami perundungan, misalnya keluarga, sekolah atau masyarakat sekitar.
Apa yang bisa dilakukan orang tua dalam perannya di lingkungan dan masyarakat?
- Berdiskusi secara terbuka. Membuka diskusi dengan lingkungan untuk membahas tentang apa yang mereka anggap sebagai perilaku baik dan buruk di sekolah, atau di lingkungan sekitar. Penting untuk memiliki komunikasi terbuka sehingga sesama orang tua bisa merasa nyaman untuk saling memberi informasi.
- Membuka forum dialog dengan guru atau pihak sekolah. Orang tua tidak bisa menghadapi perundungan sendirian. Berdiskusi dengan sekolah untuk membuat kebijakan atau panduan mengenai perilaku bullying.
- Menjadi sistem pendukung. Menjadi orang tua yang suportif untuk menghadapi efek bullying.
**Mari Bertindak Bersama! STOP BULLYING!**
sumber gambar:
(inggri/Lines)
Semakin jaya