Jakarta (21/10). Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso mengungkapkan, sumberdaya manusia (SDM) profesional religius, tidak bisa diperoleh dengan instan. Perlu perencanaan yang baik, salah satunya melalui gerakan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Hal itu, ia katakan saat membuka “Seminar dan Workshop Nasional DPP LDII”, bertema “Gerakan PAUD Profesional Religius Menuju Indonesia Emas 2045”. Acara itu dihelat secara hybrid, dengan studio utama di Kantor DPP LDII Jakarta, diikuti 400-an titik studio mini se-Indonesia.
“Tantangan ke depan dalam membangun SDM, bukan hanya menjumpai tahun 2045. Tetapi sukses, mencapai Indonesia Emas 2045, yang sejahtera dan berkeadilan,” ujarnya di Kantor DPP LDII Senayan, Jakarta, pada Sabtu (21/10).
Menurutnya, ada dua momen penting yang akan dihadapi Indonesia. “Bonus demografi dan Indonesia Emas 2045. Untuk menggapainya, terdapat delapan program prioritas LDII, empat program pertama adalah pembangunan SDM,” ujarnya.
Ia berharap, melalui perencanaan dan strategi yang baik, pada 2045, hasilnya bisa dinikmati bangsa sendiri, bukan bangsa lain. “Kami sepakat, pembangunan SDM, harus dimulai sejak dini, bahkan sejak di dalam kandungan,” imbuhnya.
Untuk itu, ia mengungkapkan, terdapat beberapa hal yang telah dilakukan LDII pada program prioritas kluster pendidikan. “Pertama, kami sudah mendirikan Sekolah Pamong Indonesia (SPI),” ujarnya.
Saat ini, ia melihat banyak boarding school, dan harus ada yang berperan menjadi orangtua. “Peserta didik, tidak sekedar menjadi pintar, tetapi juga berkarakter,” pungkasnya.
Ia mengatakan, LDII membuat sebuah sistem, pamong yang mampu memahami diri sendiri dan mengatur diri sendiri. “Kemudian bisa mengatur pada orang lain. Sehingga, dapat membentuk peserta didik yang berkarakter dan bertanggung jawab, bukan manusia robot,” jelasnya.
Kedua, LDII telah membuat platform pendidikan karakter sebagai wahana diskusi seluruh stakeholder pendidikan di Indonesia. “Kami berharap, ada ruang untuk meningkatkan kualitas diri, sehingga dalam mendidik lebih akurat dan baik,” tegasnya.
Kini, LDII melaksanakan “Gerakan PAUD”. Hal itu mengingat, kesadaran terhadap pendidikan PAUD masih rendah di Indonesia. “Belum banyak yang memahami pendidikan sejak dini itu penting,” ujarnya.
Bahkan, ada orangtua yang salah dalam memperlakukan anak. “Seharusnya masih di umur banyak bermain dan melakukan sesuatu untuk membantuk karakter, tetapi sudah dijejali dengan sesuatu yang belum waktunya,” ujarnya.
Maka, kami menargetkan ke depan, setiap pimpinan cabang di lingkungan LDII memiliki PAUD. “Sehingga anak-anak mendapatkan pendidikan yang benar sejak dini. Selanjutnya, tinggal mengisi di jenjang SD, SMP dan SMA,” pungkasnya.
Di lingkungan LDII, ia menegaskan harus mendidik dengan karaker yang benar. “22 tahun lagi, pada tahun 2045, generasi saat ini, menjadi generasi penyambut Indonesia Emas 2045,” tutupnya.
PAUD penting banget guna meletakkan dasar dasar pendidikan karakter generasi penerus kita, seyogyanya PAUD menjadi perhatian kita bersama dalam rangka menyongsong bonus demografi .
Anak pada masa di bawah lima tahun( balita) adalah dunia bermain sambil berimajinasi .dalam bermain itulah karakter dapat terbentuk diantara nya solidaritas sesama kedisiplinan, tatakrama, mensukuri pemberian orang lain juga kepada Allah sang pencipta yg maha pemurah dan penyayang, awal berdiri nya pendidikan PAUD termasuk Taman Kanak(TK) di mulai dari golongan yg status sosial nya menengah ke atas, TK hannya berada di komplek Asrama Kepolisian Angkatan tentara, dan komplek komplek elit, sehingga terbawa bawa gaya pendidikan .nya mengidola kan lingkungan nya, dengan .pakaian seragam polisi,tentara, itu seharus nya mulai.sekarang harus sudah..di rubah, mengapa anak tiduaak dituntun untuk menghargai petani, perawat dokter dan guru? .temasuk guru sepritual (Mubalig/ Mubalighoh) kemudian satu hal lagi kebiasaan yg tidaj disadari pengasuh dan pengelola pendidikan PAUD/ TK, untuk apa anak masih awam sdah di perkenalkan manasik Haji ini terlalu muluk muluk, kenapa yg justru lebih penting didahulukan adalah cara menjaga kesucian, cara buang air kecil/ besar cara berwudlu yg benar,cara .sholat yg husuk, berdo a, menghafal surat surat pendek, melatih berpuasa walau hanya .sampai.pukul 11 atau 10, lalu makan bersama, dll, .Kembali ke masa kanak kanak adalah dunia bermain, Nanti dulu yg memaksa anak dusuruh menghafal huruf, menghaffal angka bahkan sdah kebablasan ada tambah kurang.dll .Ini belum waktu nya , .