Jakarta (12/11). DPP LDII telah menyelesaikan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) pada 7-9 November 2023. Rakernas yang dihadiri 1.300-an peserta secara luring di Grand Ballroom Minhaajurrosyidin, dan 10.000 lainnya secara daring menghasilkan penajaman program kerja LDII. Selain itu, DPP LDII dalam Rakernas tersebut, memberikan pernyataan dan rekomendasi. Selengkapnya sebagai berikut:
Pernyataan dan Rekomendasi Rapat Kerja Nasional LDII 2023
A. Pendahuluan
Dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, para pendiri negara (the founding fathers) telah menyadari sepenuhnya, bahwa untuk kesejahteran rakyatlah, Negara Kesatuan Republik Indonesia ini didirikan. Empat kewajiban dan tanggungjawab atau misi bernegara telah dicantumkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yakni melindungi tumpah darah rakyat, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia, kesemuanya menempatkan rakyat pada posisi center dan yang menjadi penerima manfaat utama pendirian negara ini. Di dalam pemikiran para founding fathers bangsa Indonesia, negara adalah sebuah instrumen untuk melayani rakyat, melindungi tumpah darah mereka, memajukan kesejahteraan mereka, mencerdaskan mereka, dan menjaga keamanan mereka.
Berdasarkan pembukaan UUD 45 itu pula, maka tujuan kehidupan berbangsa selanjutnya adalah untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indoneia.
Pembukaan UUD 45 juga telah mengamanatkan, bahwa dalam cara menyelesaikan berbagai persoalan bangsa ini, adalah dengan melalui penemuan hikmat kebijaksanaan melalui proses musyawarah dengan mengedepankan aspirasi, kepentingan dan kesejahteraan rakyat. Sehingga di manapun LDII berkiprah harus mengedepankan kepentingan rakyat dengan mengedepankan penemuan hikmat kebijaksanaan melalui proses musyawarah, kekeluargaan dan gotong royong.
Founding fathers sangat menyadari sepenuhnya bahwa NKRI ini terbentuk atas dasar kebhinekaan suku, bahasa, agama dan wilayah yang terdiri dari ribuan pulau yang disatukan oleh lautan sehingga terbentukanya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kondisi ini tidak bisa dinafikkan dan harus menjadi dasar pemikiran, gerak dan berkontribusi untuk bangsa dan negara. Sangatlah tidak bijak apabila pengamalan dalam beragama di Negara Kesatuan Republik Indonesia, harus merusak sendi sendi kebhinekaan yang dijadikan landasan founding fathers kita sehingga terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia, karena kebhinekaan adalah keniscayaan yang harus dipahami dan tidak bisa dipungkiri lagi.
Terjadinya kekeringan sebagai dampak badai El-Nino serta perang di wilayah Timur Tengah dan Asia Tengah (Israel – Palestina & Azerbaijan – Armenia) dan Eropa Timur (Rusia – Ukraina) juga sangat mempengaruhi rasa kebangsaan sebagian masyarakat Indonesia. Publik tidak sekedar mengalami dampak ekonomi dan kekeringan yang telah mempengaruhi pola hidup dan ekonomi masyarakat, tapi seiring dengan berkembangnya teknologi digital dan informasi, juga berkembangnya hoax, doxing dan informasi-informasi menyesatkan lainnya yang memunculkan post truth (Kebenaran baru karena framing) yang semakin merusak sendi-sendi berbangsa dan bernegara, yang menimbulkan keresahan dan keonaran publik. Sehingga publik kesulitan untuk membedakan berita yang benar dan hoax, khususnya dalam menghadapi Pemilu 2024 mendatang.
Berdasarkan pertimbangan di atas, LDII sebagai salah satu organisasi kemasyarakatan Islam yang merupakan salah satu komponen bangsa dalam proses partisipasinya, telah mencanangkan delapan program kerja prioritas, sebagai penajaman hasil Rapimnas LDII 2018 dan Munas IX LDII 2021, yang terdiri dari bidang-bidang: kebangsaan, keagamaan, pendidikan, kesehatan alami, teknologi digital, kedaulatan pangan dan lingkungan hidup, ekonomi syariah dan Energi Baru Terbarukan (EBT).
Delapan program kerja prioritas yang dicanangkan oleh LDII, diawali dengan empat program yang pertama, menekankan pada pembangunan SDM, adalah dimaksudkan untuk mewujudkan tercapainya cita-cita bangsa sebagaimana tertuang dalam Pembukaan UUD 45. Sebagai upaya LDII berperan serta dalam mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045. Oleh karena itu proses pencapaiannya haruslah mengedapankan kepentingan bersama, kepentingan bangsa, kerja bersama dan tanggungjawab bersama seluruh komponen bangsa dengan mengedepankan kepentingan rakyat dan bukan kepentingan kelompok maupun golongan.
Percepatan program mandatori B30 dan seterusnya, serta memudahkan iklim investasi di bidang bio-fuel.
Statement di atas kurang update, mandarori Biodiesel yg berjalan sudah B35 mau masuk B40 masih dalam tahap uji.
LDII terbukti memberikan kontribusi nyata melalui 8 bidang yg mencakup kebutuhan bangsa,,sukses selalu buat LDII
Sumbangsih pemikiran yang positip, futuristik utk Indonesia masa depan dg berkomitment pd 4 pilar kebangsaan, Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI, semoga Alloh SWT mengabulkan cita2 Indonesia Emas , Aamiin
Sukses untuk LDII
Agamis nasionalis
Sesuai amanah Pembukaan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia, LDII berupaya mewujudkan tujuan kehidupan berbangsa yaitu memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Semoga Alloh paring aman damai selamat lancar manfaat barokah, utk ketertiban dan keamanan dunia
untuk LDII tetep mndukung program2 dari siapapun capres yg terpilih ,pokok tetep NKRI ,tetep no KKN tetep no radikalisme ,tetep digitalisasi disegala bidang di lancarkan ,dan kemakmuran rakyat Indonesia merata
Semoga kontribusi berkelanjutan dan pemikiran pemikiran untuk persatuan dan kemajuan bangsa terus tercipta dari pakar pakar yang profesional religius, LDII yes