Jakarta (4/12). DPD LDII Jakarta Utara mengundang Departemen Komunikasi Informasi dan Media DPP LDII dan LDII News Network (LINES) untuk mengisi seminar pelatihan bijak bermedia sosial. Acara tersebut diadakan di Masjid Nurul Muttaqin, Jakarta Utara, sebagai upaya untuk memberikan pemahaman tentang etika dalam menggunakan media sosial.
Anggota DPP LDII Departemen Komunikasi Informasi dan Media (KIM), Fachrizal Wicaksono menjelaskan mengenai pentingnya memiliki etika dalam bermedia sosial.
“Kami menekankan bahwa penggunaan media sosial tanpa etika tidak hanya merugikan orang lain dengan menciptakan citra buruk, tetapi juga dapat memecah belah bangsa, sebagaimana yang terjadi di beberapa negara seperti Suriah, Mesir, Maroko, hingga peristiwa Pemilu 2014 dan 2019,” ujarnya.
Pria yang kerap disapa Wicak itu memberikan beberapa poin mengenai etika bermedia sosial, “Kami terus mengingatkan untuk menghindari penyebaran informasi yang menyinggung SARA, pornografi, dan aksi kekerasan,” terangnya.
Ia juga menekankan pentingnya melakukan tabayun atau cross-check terhadap kebenaran informasi sebelum menyebarkannya, “Kebijaksanaan dalam memilih konten yang akan disebar sangat penting, karena terkadang informasi yang baik tidak selalu memberikan manfaat jika disebarluaskan,” terang pria yang juga didapuk menjadi Ketua LINES DPP LDII.
Selain itu, anggota LINES DPP LDII, Fiqhi Hidayatullah, menjelaskan bahwa media sosial memiliki dua sisi, yaitu mampu memberikan manfaat bagi penggunanya, namun juga bisa berefek keburukan, “Dalam bermedia sosial, seseorang harus memiliki kreativitas dalam mengajak kebaikan dan menginspirasi sebagai Agent of Change,” terangnya.
Founder Ruang Generus (Rugen) itu juga mendorong generasi muda LDII Jakarta Utara untuk berpartisipasi positif di media sosial, “Kami mengharapkan semua peserta dapat membagikan konten yang berdampak positif, sekaligus meminimalisir konten yang bersifat negatif,” pungkasnya. (FWI/LINES)
Harus bijak dan santun bermedia sosial karena jejak digital akan selalu bisa dilacak