Kediri (15/12). Menghadapi perkembangan teknologi yang pesat, peran usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) semakin krusial dalam mendukung perekonomian. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pelatihan Dinas Koperasi (Diskop) dan UKM Jawa Timur (Jatim) menggelar “Pelatihan Peningkatan Kapasitas SDM Bidang Teknologi Informasi” pada 8-9 Desember 2023, di Hotel Grand Surya Kediri, Jawa Timur.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua DPD LDII Kabupaten Kediri Agus Sukisno turut berpartisipasi dalam acara tersebut. Menurut Agus, kehadiran LDII menunjukkan sinergi antara pemerintah dan ormas dalam mendukung perkembangan UMKM, “Dalam gejolak kemajuan teknologi yang begitu pesat, peran UMKM menjadi semakin penting dalam mendukung perekonomian Indonesia,” ujarnya.
Agus yakin bahwa dengan meningkatkan literasi teknologi, UMKM dapat menjadi tulang punggung kemajuan ekonomi lokal, “Kita bersama-sama membuka peluang baru, mendorong inovasi, dan meningkatkan daya saing. Sebagai komunitas, mari bersatu untuk meraih potensi penuh UMKM dalam era digital ini,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan, UMKM berperan sentral dalam mendorong roda perekonomian, “Kami melihat potensi luar biasa yang dapat diakses oleh UMKM melalui teknologi. Mari kita bersama-sama memotivasi dan memberdayakan para pelaku UMKM agar dapat bersaing di pasar global yang semakin terbuka lebar. Ini adalah saatnya untuk mewujudkan visi penuh potensi UMKM kita di era digital ini.”
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Jatim, Andromeda Qomariah, yang membuka kegiatan pelatihan, menekankan betapa pentingnya keberadaan UMKM untuk melek teknologi di era digital ini.
“Teknologi informasi adalah keniscayaan bagi UMKM. Mereka perlu melek digital dan melek teknologi untuk meningkatkan efisiensi, baik dalam tenaga, biaya, maupun manajerial. Dengan teknologi, UMKM dapat dengan mudah menjangkau pasar global,” ungkap Andromeda.
Ia menekankan bahwa pemanfaatan TI oleh UMKM adalah kunci untuk meningkatkan daya saing dan memperluas jangkauan pasar. “UMKM harus dapat masuk ke dalam marketplace dan memanfaatkan platform digital untuk memperluas cakupan bisnis mereka. Di Jatim, UMKM yang melek teknologi tahun ini mencapai sekitar 50%, meningkat dari tahun sebelumnya. Namun, masih ada potensi besar untuk ditingkatkan,” papar Andromeda.
Andromeda juga menyoroti perubahan gaya hidup masyarakat selama pandemi COVID-19, di mana kebiasaan belanja secara konvensional beralih ke pembelian online. Andromeda mencontohkan bahwa banyak pedagang saat ini menggunakan aplikasi WhatsApp dan platform online lainnya untuk melayani pesanan pelanggan, menciptakan efisiensi dalam proses transaksi.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jatim ini juga menjelaskan pentingnya UMKM untuk meningkatkan kualitas produk mereka agar dapat bersaing di pasar global. Sebagai bagian dari upaya ini, pemerintah telah mengalokasikan 40% untuk belanja Pemerintah yang bersumber dari UMKM dengan konten lokal. Oleh karena itu, UMKM perlu menyiapkan E-Katalog dan memanfaatkan platform seperti JATIM BEJO (Jawa Timur Belanja Online) untuk mengikuti program belanja Pemerintah.
Sementara itu, Kepala UPT Pelatihan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jatim, Erwin Indra Widjaja menyatakan bahwa pelatihan ini bukan hanya sebagai langkah dalam mengasah keterampilan, tetapi juga sebagai bagian dari strategi pemasaran. Menurutnya, pemanfaatan TI telah menjadi kebutuhan primer bagi UMKM, mirip dengan kebutuhan makanan dan minuman.(FWI/LINES)