Jakarta (31/12). Alfian Fajri Nasrulloh generasi muda LDII terpilih dalam program pertukaran pemuda antar negara “The Ship for Southeast Asian and Japanese Youth Program (SSEAYP) 2023”. Ia harus tinggal di Jepang sejak 29 November hingga 8 Desember 2023.
Program tersebut diikuti oleh 120 pemuda dari Jepang dan negara ASEAN, di antaranya Indonesia, Singapura, Malaysia, Filipina, Laos, Kamboja, Brunei Darussalam, Thailand, dan Vietnam.
“Alhamdulillah, saya bersama sembilan delegasi dipercaya menjadi Duta Pemuda Indonesia pada program SSEAYP 2023. Tentunya, setiap tindakan baik itu perkataan maupun perbuatan kami, menjadi cerminan seperti apa Indonesia di mata delegasi dari negara ASEAN maupun Jepang,” ujar Alfian.
SSEAYP merupakan program pertukaran pemuda kerja sama negara ASEAN dan Jepang. “Kegiatan ini seharusnya dilaksanakan di sebuah kapal pesiar, namun di tahun 2023 ini sedikit berbeda. Kegiatan dilakukan tanpa menggunakan kapal pesiar, akan tetapi langsung datang ke Jepang,” ungkap Alfian.
Selain itu, program tersebut bertujuan untuk menjalin kerja sama internasional, mempererat persahabatan dan saling pengertian di antara pemuda negara-negara ASEAN dan Jepang.
Mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) ini bercerita mengenai kegiatannya selama di Jepang. “Pertama melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, dan putri kedua Pangeran Akishino, Princess Kako, serta kunjungan ke beberapa perusahaan yang ada di Jepang,” kata Alfian.
Dilanjutkan dengan membahas isu-isu berkelanjutan, seperti isu gender equality dan women empowerment, “Yang membahas kondisi serta tantangan apa yang dihadapi perempuan di Asia Tenggara dalam memperoleh haknya,” ungkapnya.
Ia menuturkan, dari diskusi itu, masing-masing delegasi memberikan solusi yang harus diimplementasikan saat kembali ke negaranya masing-masing. “Kalau dari saya, memberikan solusi untuk mengadakan pelatihan bagi Satuan Tugas (Satgas) Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) di universitas-universitas swasta daerah Yogyakarta,” lanjutnya.
Kemudian ada kegiatan volunteer activities, dimana masing-masing delegasi diperbolehkan mengadakan kegiatan untuk memperkenalkan budaya negara mereka. “Kegiatan ini sifatnya tidak wajib. Kami (delegasi Indonesia) ikut berpartisipasi dengan memperkenalkan adat pernikahan dan juga permainan tradisional yang ada di Indonesia,” ceritanya.
Pria yang aktif dalam komunitas mangrove Jakarta ini mengatakan dalam program SSEAYP 2023, ada juga kegiatan yang mengharuskan para delegasi tinggal bersama keluarga lokal Jepang selama tiga hari. “Saya tinggal bersama orang tua angkat (host family) yang berada di Perfektur Yamagata, bagian utara Jepang yang saat itu sudah diselimuti salju,” kata Alfian
Menurutnya, selama tinggal bersama warga lokal, lebih mengenal secara dekat tentang budaya Jepang. “Warga Jepang itu terkenal dengan kedisiplinannya dalam berbagai hal. Tidak hanya itu, mereka juga sangat menghargai privasi masing-masing orang,” ungkap Alfian.
Program SSEAYP 2023 ini bukanlah kegiatan pertama yang ia ikuti. Sebelumnya, ia pernah menjadi finalis dalam “The Asia Young Creators Award” di Korea Selatan, pada 24-27 Oktober 2023. Kemudian menjadi delegasi dari Untirta dan Indonesia pada “2023 Global ESG Junior Leader Fellowship” di Korea Selatan pada 2-12 Juli 2023.
Pria asal Tangerang ini berpesan kepada generasi muda LDII untuk semangat dan pantang menyerah dalam menggapai cita-cita yang diinginkan. “Selanjutnya, saya berkeinginan untuk menjaring relasi dengan beberapa generasi muda untuk melahirkan ide-ide yang bisa memberikan dampak serta manfaat lebih besar dan menyeluruh kepada generasi muda lainnya,” harapnya. (TY/LINES)