Merauke (6/2). LDII Papua Selatan menggelar acara silaturahim kebangsaan di Rumah Makan Sederhana di Merauke, Papua Selatan. Acara ini sebagai wujud komitmen memperkuat persaudaraan antarumat beragama, untuk menyatukan berbagai tokoh agama dan masyarakat setempat.
Acara ini juga menjadi bagian dari kunjungan Pengurus DPP LDII, Ustad Dwi Pramono dan peneliti sekaligus cendekiawan NU Ahmad Ali. Mereka mendalami metode pembinaan generasi muda di wilayah Papua Selatan, sekaligus merasakan atmosfer keberagaman dalam konteks profesional dan religius.
“Kami ingin menekankan betapa pentingnya kerukunan dan toleransi di tengah-tengah masyarakat, terutama dalam bingkai beragamnya kepercayaan dan keyakinan. Acara seperti ini merupakan langkah positif untuk mempererat tali persaudaraan dan membangun kebersamaan di antara kita,” tutur Ahmad Ali
Ia melanjutkan, dalam menghadapi dinamika zaman, masyarakat perlu memahami dan mengapresiasi perbedaan, serta menjaga semangat saling menghormati, “Itulah yang menjadi landasan keberagaman dan pluralitas kita sebagai bangsa. Semakin kita menguatkan toleransi, semakin kokoh pula fondasi kebangsaan kita,” lanjutnya.
Ia mengharapkan, silaturahim kebangsaan ini menjadi awal yang baik untuk lebih mendekatkan masyarakat, memperkuat persaudaraan, dan merajut harmoni di Papua Selatan, “Mari bersama kita jaga nilai-nilai kebangsaan dan terus berkontribusi untuk kemajuan bangsa dan negara kita,” harapnya.
Ketua DPW LDII Papua Selatan, Bekti Utomo, menegaskan bahwa silaturahim ini mencerminkan kontribusi konkret LDII di Papua Selatan. Untuk merawat kerukunan antar ormas Islam dan umat beragama di wilayah tersebut.
“Silaturahim kebangsaan yang kami laksanakan hari ini bukan sekadar acara formal, melainkan simbol nyata dari kontribusi LDII di Papua Selatan dalam menjaga dan merawat kerukunan antar ormas Islam dan umat beragama. Ini adalah bukti nyata dari komitmen kami untuk menjadi bagian yang aktif dalam memperkuat hubungan harmonis di wilayah ini,” tegasnya
Ia melanjutkan, LDII Papua Selatan ingin menyampaikan pesan kuat bahwa keberagaman adalah kekayaan, bukan kerugian, “Kegiatan ini menjadi salah satu upaya LDII menjaga kerukunan antarumat beragama di Papua Selatan. Bersama-sama, mari kita jaga kebersamaan dan terus membangun harmoni di tengah perbedaan,” tandasnya.
Pernyataan serupa juga disampaikan oleh Ketua FKUB, Pastur Jhon Kandam, yang memberikan apresiasi tinggi terhadap upaya LDII dalam memelihara nilai-nilai kebangsaan dan meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM).
“Kami sangat bahagia dapat hadir dalam kegiatan ini dan bersyukur akan upaya LDII dalam memperkuat kebersamaan dan harmoni di antara kita semua,” ujar Pastur Jhon Kandam.
Ia menambahkan, silaturahim kebangsaan ini menjadi tonggak positif dalam mempererat tali persaudaraan dan toleransi antar umat beragama di Papua Selatan. “Inisiatif LDII Merauke bukan hanya menunjukkan komitmen yang kokoh dalam menjaga keberagaman, tetapi juga mendukung harmoni di tengah masyarakat beragam tanah Papua Selatan,” tutup Pastur Jhon.
Acara dihadiri oleh sejumlah tokoh terkemuka, termasuk Ketua Majelis Muslim Papua, Abdul Awal Gebze, Ketua FKUB, Pastur Jhon Kandam, Wakil Ketua MUI Kabupaten Merauke, Abdul Qadir Arief, Ketua KKSS, Fadli, serta pengurus Nahdlatul Ulama Merauke, Suwandiyono, dan Ketua DPD LDII Merauke, Fadlan, beserta jajaran lainnya. (FWI/LINES)
Kolaborasi antar tokoh guna menjaga kerukunan antar umat beragama berarti turut juga menjaga kerukunan berbangsa dan bernegara