Jakarta (28/2). DPP LDII kembali menggelar Pelatihan Hisab Rukyat Angkatan Ketiga di Ponpes Minhaajurrosyidin, Jakarta, pada Selasa (27/2). Acara tersebut dihadiri ratusan peserta baik melalui luring maupun daring.
Dalam kesempatan itu, Pendiri Observatarium Imah Noong, Hendro Setyanto yang menjadi pemateri utama mengatakan, pelatihan kali ini difokuskan pada pentingnya pemahaman peserta terhadap apa yang diamati serta posisi mereka dalam pengamatan tersebut.
“Peserta harus memahami posisinya dan bagaimana menemukan atau mengetahui posisinya dengan mudah. Kami mengulang-ulang materi dengan aplikasi yang sederhana agar peserta dapat memahaminya dengan baik,” ujarnya.
Pria lulusan ITB itu mengatakan, pelatihan ini menekankan pada poin-poin penting yang harus dipahami, “Kami berharap peserta dapat mengulangi materi tidak hanya saat akan mengamati Hilal, tetapi juga dalam kegiatan-kegiatan lain. Semakin lama peserta mengoperasikan peralatan, semakin ahli mereka dalam penggunaannya,” tambah Hendro.
Dalam pendekatan pembelajaran untuk generasi muda, Pendiri Observatarium Imah Noong menggunakan simulasi dan praktek langsung sebagai metode awal.
Pembelajaran dimulai dengan simulasi dan praktek karena ilmu Falak atau ilmu astronomi adalah ilmu observasi. Peserta harus memahami cara melakukan observasi terlebih dahulu.
“Misalnya, dalam pembelajaran mengenai arah kiblat, kami tidak langsung memulai dengan perhitungan, tetapi dengan menemukan arah kiblat dan mengukurnya terlebih dahulu, baru kemudian melakukan perhitungan,” jelasnya.
Dengan adanya pendekatan pembelajaran yang lebih praktis dan visual, Hendro berharap dapat meningkatkan minat dan pemahaman generasi muda dalam bidang falak atau ilmu observasi astronomi.
“Dengan adanya simulasi yang lebih mudah diakses, kami berharap pembelajaran menjadi lebih menarik dan mempermudah peserta dalam memahami konsep-konsep yang diajarkan,” pungkas Hendro Setyanto.
Sementara itu, Ketua DPP LDII, Teddy Suratmadji menyampaikan bahwa setelah sekian tahun, LDII telah diundang oleh Kementerian Agama (Kemenag) untuk Sidang Isbat namun hanya hadir sebagai undangan. Namun, tahun lalu, kontribusi LDII mulai terlihat manfaatnya, “Pertama, kami memberikan sumbangsih dengan membantu pemerintah melakukan hisab rukyat di beberapa titik.
Kedua, lanjut Teddy, ini juga menjadi media untuk menjalin silaturrahim dengan umat Islam lainnya, dan terasa sekali kedekatan LDII dengan semua pihak yang melakukan rukyatul hilal, “Ini adalah langkah yang sangat baik. Nanti LDII tidak hanya hadir dalam Sidang Isbat saja, tetapi juga berkontribusi aktif karena kami telah memiliki alat dan SDM yang memadai,” tambah Teddy Suratmadji.
Teddy mengatakan, Pelatihan Hisab Rukyat Angkatan Ketiga ini menjadi salah satu langkah LDII meningkatkan pengetahuan keagamaan dan mempererat hubungan dengan umat Islam lainnya, “Dengan adanya komitmen yang kuat dan sumber daya yang memadai, diharapkan LDII dapat terus memberikan kontribusi yang positif bagi masyarakat dan umat Islam secara luas,” tutupnya. (FWI/LINES)
Semoga LDII tetap selalu meningkatkan kontribusi bagi bangsa ini….
Jayalah LDII…
Jayalah NKRI….