Salat merupakan satu-satunya rukun Islam yang perintahnya langsung dari Allah SWT. Perintah shalat terjadi saat Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan Isra Mi’raj. Hal itu diungkapkan Ustad Sunarli dalam tayangan “Oase Hikmah LDII TV” dengan tema “Menjaga Shalat di Tengah Kesibukan”.
Peristiwa Isra adalah peristiwa Nabi Muhammad SAW menjalankan perjalanan pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa. Selanjutnya, peristwa Mi’raj adalah peristiwa Nabi Muhammad SAW dinaikkan ke atas langit, sampai ke Sidratul Muntaha yang merupakan tempat tertinggi di langit.
“Pada saat itulah Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Allah SWT, lalu diperintahkan untuk menegakkan salat lima waktu. Peristiwa itu yang menggambarkan seberapa penting salat dalam ibadah,” ujar Sunarli dalam ceramahnya.
Selain itu, salat merupakan ibadah pertama yang dihisab pada hari kiamat. Ustad Sunarli menukil sebuah hadits “Sesungguhnya pertama kalinya amalan hamba-hamba Allah yang dihisab di Hari Kiamat adalah shalat”.
“Artinya, pengamalan yang akan diperhitungkan pertama kali dari seluruh ibadahnya manusia adalah shalat, sehingga salat merupakan ibadah yang sangat penting,” lanjutnya.
Ia menjelaskan, melihat realitas yang ada seakan manusia disibukkan oleh urusan duniawi, habis waktunya untuk melakukan berbagai pekerjaan dan urusan dunia lainnya. Terkadang sampai menunda salat bahkan lalai mengerjakannya.
“Sesibuk apapun kita dan serepot apapun kita. Jangan mengakhirkan salat, apalagi meninggalkan salat. Salat adalah ibadah wajib yang sudah ditentukan waktunya,” ujar Sunarli.
Ia menukil sebuah hadist yang dikabarkan Abdullah bin Amr. “Barang siapa berupaya dan berusaha menjaga shalat di waktu-waktu yang dibenarkan (menjaga waktunya salat), maka di Hari Kiamat dia akan mendapatkan cahaya, perlindungan serta penyelamatan. Sebaliknya, orang yang tidak berusaha menjaga shalatnya maka dia tidak akan mendapatkan cahaya dan perlindungan dari azab Allah SWT,” paparnya.
Siapapun yang tidak menjaga waktu shalat, tambahnya, selain tidak mendapatkan cahaya dan perlindungan dari azab Allah SWT. Mereka pun akan bersama dengan orang-orang yang disibukan dengan dunianya seperti Qarun dan Ubay bin Khalaf, sehingga lupa untuk beribadah kepada Allah SWT.
Qarun yang disibukkan dengan hartanya. Ubay bin Khalaf, seorang tokoh kaya raya di Madinah pada zaman Nabi Muhammad SAW, yang sibuk berdagang dan selalu menentang Rasulullah SAW.
“Orang-orang tersebut diabadikan dalam Al Quran dan hadist sebagai orang yang tidak boleh dicontoh dalam kehidupan kita. Oleh karena itu, kita jangan lalai, menunda, ataupun mengakhirkan salat, apalagi kita meninggalkan shalat,” tegas Sunarli.
Ia berpesan, sesibuk apapun ketika mendengar adzan dikumandangkan, harus berani mengakhiri pekerjaan, lalu mengerjakan salat sejenak. “Setelah selesai salat, kita dapat melanjutkan kembali pekerjaan dan urusan kita. Jika kita mengerjakan seperti itu, maka insyaAllah pekerjaan kita akan mendapatkan kebarokahan dan rahmat dari Allah SWT,” tutupnya
Alhamdulillah diingatkan kembali unt menguatkan perintah shalat tepat pada waktunya. Ajkh
“Barang siapa berupaya dan berusaha menjaga shalat di waktu-waktu yang dibenarkan (menjaga waktunya salat), maka di Hari Kiamat dia akan mendapatkan cahaya, perlindungan serta penyelamatan. Sebaliknya, orang yang tidak berusaha menjaga shalatnya maka dia tidak akan mendapatkan cahaya dan perlindungan dari azab Allah SWT,”
Alhamdulillah mendapatkan pencerahan