Pasukan Muslimiin terkejut melihat musuh yang garang makin lama makin banyak. Ternyata jumlah mereka mencapai 12.000 pasukan berkuda. Di tengah kepungan tersebut, pasukan Muslimin kelihatan sangat sedikit. Peperangan yang tidak seimbang berlangsung mulai pagi hingga matahari bertengger di tengah kepala.
Pasukan Muslimiin kesulitan menghadapi amukan mereka yang menggila. Syurachbil mengangkat tangan untuk berdoa, “Wahai yang Maha Hidup! Wahai yang Maha merumat! Wahai pencipta beberapa langit dan bumi! Wahai pemilik keagungan dan pemulia! Ya Allah tolonglah kami mengalahkan kaum kafir!.” [1]
Subhanallah; tiba-tiba muncul debu beterbangan dari jauh, makin mendekat. Serangan lawan yang garang tiba-tiba mengendur karena ada ledakan teriakan dari bala bantuan yang berlari mendekat; di sertai oleh debu-debu yang berterbangan. “Hai Syurachbil! Berbahagialah! Aku pahlawan berkuda yang gagah berani bernama Khalid bin Al-Walid yang datang untuk membantu!.”
Suara kedua meledak, “Aku Abdur Rohman bin Abi Bakr!.”
Di tengah pasukan berkuda yang berdatangan itu, ada panji berkibar-kibar menari-nari di tangan Rafi bin Umairah.
Pasukan Bushro lunglai ketika yakin bahwa Khalid telah datang di pertengahan bala-bantuan kaum Muslimiin. Mereka kabur meninggalkan gelanggang perang.
[1]Tentang tulisan tersebut, dalam Futuchussyam dijelaskan: فتوح الشام (1 / 26):
وقد طمع العدو فينا فرأيت شرحبيل بن حسنة قد رفع يده إلى السماء وهو يقول: يا حي يا قيوم يا بديع السموات والأرض يا ذا الجلال والأكرام اللهم انصرنا على القوم الكافرين.
sumber: mulungan.org