Karawang (10/6). DPW LDII Jawa Barat dan DPD LDII Kabupaten Karawang menghadiri undangan rukyatul hilal penentuan 1 Zulhijah. Kegiatan tersebut diadakan oleh Kementerian Agama Kabupaten Karawang, di Pantai Sedari, Kecamatan Cibuaya, Kabupaten Karawang pada Jumat petang (07/06).
Kepala Kementerian Agama Kabupaten Karawang, Sopian, mengapresiasi LDII Jawa Barat yang melakukan pengamatan hilal di Kabupaten Karawang. Biasanya, kegiatan ini dilakukan di Subang, tetapi untuk penentuan Idul Adha kali ini, pengamatan dilakukan di Karawang.
“Kementerian Agama Kabupaten Karawang merasa bangga dan memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada pihak yang terlibat, khususnya LDII, untuk melakukan pengamatan hilal yang pertama kali diadakan di Kabupaten Karawang. Biasanya, ke Subang, tetapi untuk penentuan Idul Adha kali ini dilakukan mandiri di Karawang,” kata Sopian.
Sopian juga menyatakan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada LDII yang bukan hanya terlibat tetapi juga berperan utama dalam kegiatan ini. Mulai dari penyediaan sarana dan prasarana hingga konsumsi. “LDII hadir dengan kompak. Ini merupakan bentuk sinergitas antara ormas agama, tokoh agama yang ada di Kabupaten Karawang dengan Kementerian Agama. Mari kita perkuat silaturahim kita, sinergitas kita,” tambahnya.
Sementara itu, Wakil Sekretaris LDII Jawa Barat, Fadel Abrori mengungapkan hasil pemantauan hilal dilaporkan sebagai bahan rujukan dalam Sidang Isbat, “Dari hasil pantauan tim rukyatul hilal LDII Jawa Barat di Pantai Sedari, tidak berhasil terlihat hilal. Namun, kami menyadari bahwa hasil ini tidak menjadi patokan dalam Sidang Isbat, tetapi melihat juga pemantauan hilal dari lokasi lainnya,” ujar Fadel.
Fadel melanjutkan, sebelumnya, LDII telah berpartisipasi dalam penentuan 1 Ramadan di Subang dan 1 Syawal di Pangandaran, “Insyaallah dalam pengamatan selanjutnya kami dari DPW LDII Jawa Barat akan berkoordinasi dengan Kanwil Kemenag,” lanjut Fadel.
Dalam dua tahun terakhir, LDII Jawa Barat telah melakukan pengamatan hilal di 27 titik pengamatan hilal. Menurut Fadel hal ini adalah bentuk ihtiar dari LDII untuk memastikan apakah keberadaan hilal, sesuai dengan ajaran Al Quran dan hadits tentang rukyatul hilal.
“LDII Jawa Barat juga mendorong LDII di kota dan kabupaten yang memiliki titik pengamatan hilal, agar bisa memiliki peralatan yang lebih modern untuk proses pemantauan hilal agar hasilnya lebih sempurna,” tutupnya.