Sidoarjo (20/6). LDII Wonokupang menyelenggarakan salat Idul Adha 1445 H pada Senin, (17/6). Acara berlangsung di Masjid Khoirul Huda, Balongbendo, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
Penceramah Ustadz Abdul Hakim, mengingatkan tentang makna dan nilai Idul Adha yang penuh teladan dari Nabi Ibrahim AS dan keluarganya. Teladan tersebut masih relevan untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Idul Adha, menurutnya, adalah hari bersejarah yang mengajarkan nilai-nilai pengorbanan dan ketakwaan.
“Ibadah kurban adalah upaya mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui pengorbanan harta yang dicintai, sesuai dengan perintah Allah dalam Surat Al Kautsar. Rangkaiang Idul Adha termasuk menjalankan puasa sunah Arafah sehari sebelum Idul Adha, sebagai bentuk ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah SWT,” ungkapnya.
Abdul Hakim menekankan bahwa Hari Raya Idul Adha membawa semangat rela dan ikhlas mengorbankan sesuatu demi kepentingan yang lebih besar. Nilai-nilai kurban memperkokoh kerukunan dan solidaritas sosial, mengajarkan cinta sesama, saling menolong, dan memberi. Ini juga menjadi momen untuk membersihkan hati dari nafsu-nafsu hewani yang sering melekat pada diri manusia, serta mengedepankan kecintaan kepada Allah SWT di atas segala atribut duniawi.
Dia juga mengajak umat untuk meneladani semangat pengorbanan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, yang mengorbankan ego demi loyalitas keumatan dan ketakwaan kepada Allah SWT, “Firman Allah dalam QS. Al-Hajj (22): 37 menekankan bahwa hanya ketaqwaan yang akan sampai kepada Allah, dan ketaqwaan ini diharapkan tercermin dalam kepedulian dan kerukunan umat melalui semangat ibadah kurban,” ujar Abdul Hakim.
Ia berharap Allah SWT memberikan hidayah untuk lebih mendekatkan diri kepada-Nya, serta memperkokoh kerukunan umat dan solidaritas sosial. “Kami juga menyampaikan terima kasih kepada panitia dan semua pihak yang membantu pelaksanaan sholat Idul Adha,” pungkasnya. (FWI/LINES)