Khalid bergerak cepat menyerang Kalus yang segera menangkis dengan cekatan. Setelah beberapa serangannya dipatahkan, Khalid mengayunkan tangan secepat-cepatnya untuk memegang dan menarik tubuh Kalus sekuat tenaga. Kalus terkejut, karena tahu-tahu tubuhnya terangkat dari pelana kuda dan tangannya telah dikunci hingga tidak bisa berkutik. Pasukan Muslimiin bertakbir serempak, “Allahu akbar!”
Beberapa pasukan Muslimiin berpacu mendekati Kalus; seorang bathriq melepaskan anak-panah untuk menghalangi gerak mereka karena takut Kalus dibunuh.
Khalid perintah, “Ikat mulai pergelangan-tangan hingga belikatnya!.”
Kalus mengedumal panjang-lebar, namun pasukan Muslimiin tidak ada yang tahu maksudnya.
Abdul-Malik yang telah Islam, didatangkan untuk ditanya, “Maksud dia bagaimana?.”
Setelah mendengarkan, Abdul-Malik berkata, “Dia berkata ‘saya jangan dibunuh! Saya akan mengabulkan perintah pimpinan kalian, yaitu memberikan pajak dan harta!’.”
Khalid turun dari kuda, lalu menaiki kuda-pemberian penguasa kota Tadmur. Khalid akan mengajak pasukannya melancarkan serangan berikutnya. Tetapi Dhirar berkata, “Yang Mulia! Saya saja yang menyerang mereka! Sebaiknya Tuan istirahat!.”
Khalid berkata, “Hai Dhirar! Tempat istirahat di surga besok!.”
Khalid telah menggerakkan kudanya; tetapi Kalus berteriak, “Demi kebenaran agama dan nabi kau! Kembalilah! Saya akan berbicara penting!.”
Khalid memacu kudanya menuju Kalus yang perintah pada Abdul-Malik, “Tanyalah dia ‘sebetulnya apa maunya?’. Katakan padanya ‘saya orang yang diperintah oleh raja agar membawa 5.000 pasukan berkuda, untuk memerangi kalian, agar kalian meninggalkan negri ini! Agar penduduknya tenang. Saya juga telah bertengkar dengan Azazir penguasa negri Damaskus! Saya mohon jika kau bertemu dia; bunuhlah! Atau panggilah agar saya membunuh dia! Dialah penguasa Damaskus! Jika kau telah berhasil membunuh dia; berarti kau telah menguasai Damaskus!’.”
Khalid berkata pada Kalus melalui Abdul-Malik, “Kau, dia, dan orang-orang yang syirik pada Allah, sama saja; takkan saya beri kesempatan hidup!.”
Khalid memacu kuda sambil membaca syair:
Ya Maulanaa bagiMu segala puja
Atas segala nikmat yang Engkau anugrahkan
Kubersukur atas angrahMu ya Tuhan
Kau anugrahi kami iman, setelah gelapnya kekufuran
Kau selamatkan kami dari gelap dan kedzalaiman
Kau muliakan kami dengan Muhammad Al-Hasyimi
Penghilang susah yang tlah melanda kami
Sempurnakan nikmat yang Kau berikan pada kami ya Tuah Arasy
Dan cepatkan siksa atas kaum musyriki
Cepat campakkan mereka karna kejahatan mereka
Dengan haknya nabi sayyid Arabi wal-Ajami
sumber: mulungan.org