Jakarta(5/7). “Jangan tunggu hebat untuk memulai, tapi mulailah untuk menjadi hebat”. Kutipan itu dibuat generasi muda LDII asal Bogor, Humaira Nadzifa Najla untuk memotivasi dirinya. Benar saja, tawakal dan upaya kerasnya membuahkan sejumlah prestasi gemilang dalam kompetisi nasional maupun internasional.
Aira panggilan akrabnya mengaku meraih semua prestasi itu, harus didasari oleh motivasi yang kuat dan tujuan yang jelas, agar lebih semangat meraih cita- cita. Menurutnya, perlu untuk memulai dan berani mencoba walau terkadang harus berakhir gagal.
“Apalagi generasi muda LDII itu sudah dididik dari kecil, sejak caberawit, praremaja tentu memiliki ilmu yang lebih unggul. Dan bisa diperkuat lagi dengan motivasi yang kuat salah satunya dengan mengikuti lomba,” ujar Aira.
Aira, kini sedang kuliah di Jurusan Pendidikan Masyarakat, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Tapi, ia memiliki ketertarikan dan menyukai tantangan baru dengan mengikuti sejumlah kompetisi di luar jurusan kuliahnya. Ia menggeluti kompetisi di bidang Science, Technology, Engineering, Art, Mathematic (STEAM). Aira berhasil meraih Special Award tingkat internasional dalam ajang International Mathematical Science Creativity Competition (IMSCC) 2023.
“Awalnya lombanya secara tatap muka dan harusnya ke Korea Selatan. Namun bidang perlombaan ini lebih untuk merancang pembelajaran 4D frame robotik dan tidak ngerakit langsung. Akhirnya kami mempresentasikan produknya secara daring,” ujar Aira.
International Mathematical Science Creativity Competition (IMSCC) merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh Foundation for the Advancement of STEAM (FAS) Korea Selatan, bekerja sama dengan Ministry of Education Science and Technology dan National Science Museum of Korea. Peserta IMSCC merupakan perwakilan dari seluruh dunia.
Untuk mengikuti kegiatan kompetisi tersebut, Aira harus melakukan seleksi nasional yang diadakan oleh UPI dalam lomba ilmiah “Indonesia Science, Technology, Engineering, Mathematical Creativity Competition (ISTEMCC)” yang diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai daerah di Indonesia. Mereka yang mendaftar terdiri dari mahasiswa, guru, dosen maupun akademisi. Pada kompetisi dalam negeri Aira dan tim mendapat gelar juara pertama dalam kategori ‘Capstone Project’.
“Kebetulan tim saya satu-satunya mahasiswa yang ikut di sini. Dan alhamdulillah bisa jadi delegasi untuk ikut pada level internasional,” ucap Aira.
Aira mengaku sempat mengalami kesulitan mengenai waktu yang berbenturan dengan kegiatan duta hijab Jawa Barat. Ia menuturkan belum memiliki pengalaman di bidang STEAM. Ia dan timnya pun harus belajar mengenai bidang tersebut, sekaligus penyelarasan antara tim anggota yang berbeda semester maupun jurusan, “Saingan tim kami itu orang-orang hebat, jadi aku sudah down sebenarnya waktu pas tahu pesertanya,” tutur Aira.
Aira menuturkan dapat mengatasi tantangan tersebut dengan baik. Sebagai seorang mahasiswa, menjalani jadwal kuliah dan diskusi hampir setiap hari menjadi tantangan tersendiri bagi dia. Aira menekankan pentingnya memiliki prinsip “Kejar akhirat maka dunia dan seisinya akan mengikuti.”
Menurutnya Allah itu selalu mudahkan segala urusan dan memberikan jalan, “Generasi muda LDII itu jangan sampai terpengaruh, tapi jadi orang yang berpengaruh. Bukan berarti kita yang sering ngaji terus dianggapnya tidak gaul tapi justru kita bisa menonjol dan memberikan contoh untuk orang lain,” imbuh nya.
Dia berkomitmen untuk tetap mengutamakan akhirat, serta mengembangkan kemampuannya dan mengambil kesempatan untuk berpartisipasi dalam kompetisi lainnya di masa depan. Aira selalu menggunakan catatan di buku rencananya. Ia memiliki rencana mingguan hingga bulanan, juga pencapaian yang ingin diraih serta kegiatan yang teratur.
Ia menuturkan ingin menjadi teladan generasi muda LDII. Ia juga mengapresiasi LDII News Network (LINES) yang telah menampilkan sejumlah generasi LDII berprestasi lewat tayangan Linestalk, “Aku menggemari salah satu dari generasi muda LDII berprestasi karena melihat podcastnya di LDII TV, itu yang membuat aku jadi semangat buat menjadi orang yang berpengaruh,” ujar Aira.
Selain STEAM, pada tahun 2023, Aira meraih peringkat ke- 3 Duta Hijab Jawa Barat, lalu melaju pada tingkat nasional sebagai Miss Hijab Indonesia Advokasi terbaik, dengan program kerja terbaik. Sedangkan pada tahun 2024 Aira menjadi juara satu mahasiswa berprestasi Jurusan Pendidikan Masyarakat, yang berlanjut di tingkat fakultas hingga universitas.
Aira saat ini fokus untuk membangun bisnis, berorganisasi dan mengembangkan konten-konten di akun sosial medianya, “Alhamdulillah aku ikut organisasi yang cakupannya juga sampai internasional. Sekarang kita lagi ngadain kegiatan di Thailand dan aku jadi salah satu fasilitator untuk menangani hal-hal yang ada diorganisasi,” tuturnya.
Ia juga memberikan pesan kepada generasi muda LDII untuk terus mengembangkan diri berusaha menyeimbangkan dunia dan akhirat. Ia berharap generasi muda LDII bisa semangat berprestasi dan menjadi pribadi yang baik.
keren bgt,one of my source of inspiration🥺🫰🏻 semangat terus yaa kak airaa i’ll be supporting u from afar😄🫶🏻
smoga barokah ya airalagi
KEREN BANGET SAHABAT AKU!