Kediri (28/7). Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo mengatakan saat ini generasi di Indonesia mendekati ‘aging population‘ (penuaan penduduk). Jadi, kata dia, dibutuhkan generasi selanjutnya yang kuat.
Hal tersebut ia sampaikan saat diskusi bertajuk “Cegah Stunting Membangun Generasi Sehat dan Cerdas Wujudkan Indonesia Emas 2045”. Acara webinar tersebut digelar berkat kerja sama DPP LDII dan BKKBN serta Pondok Pesantren Wali Barokah, Kediri, Jawa Timur padaSabtu (27/7/2024).
“Jadi populasi yang tua banyak, populasi muda juga banyak. Tapi 10 tahun lagi kita harus menanggung beban orang tua,” kata dia. Para orang tua ditopang karena faktor pendidikan dan ekonominya rendah, “Maka, bila generasi ini lembek seperti stroberi kita khawatir, lalu siapa yang menopang generasi tuanya,” imbuh Hasto.
Oleh karena itu, kata Hasto yang juga dokter spesialis kandung dan kebidanan itu, sejak dini gizi seimbang itu menjadi penting. “Ini harus diterapkan sejak kita umur 0-5 tahun, dan seterusnya harus sudah diperhatikan ilmunya, dan skillnya,” katanya.
Baginya, penting sekali menjaga semuanya dari awal. “Menciptakan generasi harus dimulai dari awal, ingat satu telur yang menentukan kualitas kita,” ucapnya menegaskan.
Ia pun mengapresiasi LDII mempunyai program Usia Nikah (UNIK). “Saya diperintah Presiden tertatih-tatih mencegah stunting, baru kepikiran bikin Elsimil, eh ternyata LDII sudah punya UNIK,” katanya. Walhasil, pihaknya tinggal mempelajari ataupun menirunya.
Ia menilai program seperti itu harus dipersiapkan, calon pasangan muda. Jadi, kata dia, jangan hanya mempersiapkan konsep prewedding, tapi prakonsepsi (persiapan kehamilan) dinilai harus dipersiapkan sejak dini.
“Kalau kita mau mencegah stunting, maka hamil sebulan dua bulan itu golden period. Sebab cacat bibir sumbing terjadi pada bulan pertama dan kedua,” katanya. “Allah mau menciptakan langsing atau gendut itu sudah ditentukan di awal. Pada saat berkembang itu sudah ada tiga lapis, jadi ketauan,” ucapnya.
Ia percaya pihaknya bersama LDII mampu menciptakan keluarga yang berkualitas di seluruh Indonesia. Hasto menjelaskan nota kesepahaman dengan LDII, mengenai pencegahan stunting merupakan bagian dari mengurus bangsa, “Mencerdaskan generasi penerus ini kita bekerja sama dengan LDII sangat strategis. Karena program-program di LDII sudah masuk dalam program BKKBN,” ucapnya.
“Kita punya Bina Keluarga Remaja, kita punya Bina Keluarga Balita, di sini juga ada Cabe Rawit dan Generus. Pembinaannya betul-betul kita ingin generasi muda kita sehat.”