Jakarta (12/08). Dalam momentum peringatan Hari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Nasional yang jatuh pada 12 Agustus, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) menegaskan kembali komitmennya untuk mendukung pengembangan UMKM di Indonesia. Ketua Dewan Pimpinan Pusat LDII, Ardito Bhinadi, menyampaikan pandangannya terkait perkembangan UMKM dan pentingnya dukungan yang berkelanjutan, terutama dengan pendekatan berbasis ekonomi syariah yang diharapkan mampu memperkuat fondasi ekonomi nasional.
“UMKM adalah tulang punggung perekonomian Indonesia,” ujar Ardito. “Menurut data Kamar Dagang Indonesia (KADIN), saat ini terdapat sekitar 66 juta UMKM yang beroperasi di seluruh Indonesia. Angka ini mencakup 99% dari total pelaku usaha di negeri ini, menjadikan UMKM sebagai motor penggerak utama perekonomian. Pada tahun 2023, UMKM berkontribusi sebesar 61% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), setara dengan Rp9.580 triliun, serta menyerap sekitar 117 juta tenaga kerja atau 97% dari total tenaga kerja nasional,” ungkap Dosen Ekonomi Syariah Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta.
Ardito menekankan bahwa perkembangan pesat UMKM harus diimbangi dengan dukungan yang konkret dari berbagai pihak, termasuk LDII. Dalam rangka memperingati Hari UMKM Nasional, LDII telah meluncurkan berbagai inisiatif untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing UMKM di era digital ini. “Kami fokus pada literasi ekonomi dan keuangan rumah tangga, pameran produk UMKM, dan literasi digital untuk mendorong UMKM beradaptasi dengan transformasi digital. Ini penting agar UMKM kita tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang di tengah persaingan global,” jelas Ardito.
Salah satu aspek yang menjadi perhatian utama LDII adalah akses pembiayaan syariah bagi pelaku UMKM. Ardito mengungkapkan bahwa LDII telah menjalin kerjasama strategis dengan perbankan syariah untuk meningkatkan literasi keuangan syariah dan inklusi keuangan bagi UMKM. “Kami percaya bahwa ekonomi syariah bukan hanya alternatif, tetapi solusi utama dalam menciptakan ekonomi yang lebih berkeadilan. Melalui kerjasama ini, kami menyelenggarakan webinar ekonomi dan keuangan syariah, serta memberikan pendampingan akses pembiayaan syariah kepada UMKM,” ujarnya.
Lebih dari itu, LDII juga berfokus pada peningkatan kapasitas UMKM dalam menjalankan bisnis sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. “Kami telah melakukan berbagai kegiatan seperti pelatihan, seminar, dan pendampingan dalam sertifikasi produk halal. Dengan demikian, pelaku UMKM dapat memastikan bahwa produk dan jasa yang mereka tawarkan tidak hanya berkualitas, tetapi juga sesuai dengan standar syariah,” tambah Ardito.
Ardito juga menyoroti tantangan yang masih dihadapi dalam memperluas jangkauan ekonomi syariah di sektor UMKM. “Tingkat literasi ekonomi dan keuangan syariah masih menjadi tantangan. Banyak pelaku UMKM yang belum sepenuhnya memahami pentingnya menjalankan bisnis berdasarkan prinsip syariah, termasuk urgensi memperoleh sertifikasi halal dan akses ke pembiayaan syariah. Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan literasi ini melalui berbagai program edukasi dan pendampingan,” tegasnya.
Program literasi dan inklusi ekonomi syariah yang digagas LDII, menurut Ardito, telah membawa dampak signifikan. “Kolaborasi kami dengan bank syariah dan BMT berhasil meningkatkan pemahaman dan penerapan prinsip-prinsip syariah dalam aktivitas ekonomi UMKM. Ini tidak hanya membantu UMKM berkembang, tetapi juga memastikan mereka bergerak di jalur yang sesuai dengan nilai-nilai Islam,” paparnya.
Ke depan, LDII akan terus memperkuat perannya dalam mendukung UMKM berbasis syariah melalui berbagai inisiatif dan kerjasama strategis. “Hari UMKM Nasional ini adalah pengingat bagi kita semua bahwa UMKM bukan sekadar sektor ekonomi, tetapi juga jantung dari kesejahteraan sosial dan ekonomi bangsa. LDII berkomitmen untuk terus bersinergi dengan pemerintah, lembaga keuangan syariah, dan seluruh pemangku kepentingan untuk mendorong UMKM Go Halal dan Go Digital, demi Indonesia yang lebih sejahtera,” tutup Kordinator Bidang Ekonomi dan Pemberdaaan Masyarakat DPP LDII.