Kediri (19/8). DPD LDII Kota Kediri bekerjasama dengan Dinas Kesehatan serta Kementerian Agama Kota Kediri menggelar Rapat Orientasi Pendampingan Poskestren. Kegiatan ini dilaksanakan di aula Pondok Pesantren Nurul Huda Al Manshurin, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Jawa Timur, pada Rabu (14/8).
Pada kesempatan itu, Kepala Seksi Promosi Kesehatan Masyarakat dan Pemberdayaan Dinas Kesehatan Kota Kediri Emi Widiastuti, menekankan pentingnya upaya promotif dan preventif dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
“Kami lakukan orientasi dan berharap kegiatan yang dilaksanakan di pesantren ini terkait dengan pos kesehatan pesantren sehingga masyarakat di lingkungan pesantren jadi lebih sehat,” katanya.
Ia mengatakan pendampingan dan orientasi dilakukan agar tim yang bertugas di pos kesehatan pesantren memahami upaya yang dilakukan sebagai pertolongan pertama kesehatan santri, “Misalnya saat ada yang sakit, hingga turut serta menjaga lingkungannya agar sehat. Dengan itu, turut serta menciptakan pondok pesantren menjadi lebih sehat,” jelasnya.
Ia berharap kegiatan itu bisa melatih kemandirian pondok pesantren dalam mengenali masalah kesehatan di lingkungannya serta melakukan upaya sederhana dalam menangani hal tersebut, Menrutnya pesantren bisa melakukan pemetaan kesehatan warga di area pesantren, “Misalnya yang sakit berapa, yang sehat berapa. Kalau sakit, untuk awal bisa diketahui sakitnya apa, kemudian lingkungannya kurang bersih atau seperti apa,” lanjutnya.
Ia berharap kegiatan itu bisa melatih kemandirian pondok pesantren dalam mengenali masalah kesehatan di lingkungannya serta melakukan upaya sederhana dalam menangani hal tersebut, “Kami sudah lakukan pembekalan ke petugas poskestren. Saat ini, dilakukan penguatan untuk kader yang sudah dilakukan pembinaan, apakah betul terlaksana dengan baik dan berkelanjutan,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag Kota Kediri Ahmad Rofiudin Faruq mengapresiasi Pondok Pesantren Nurul Huda Al Manshurin, yang sudah mempunyai poskestren. Di Kota Kediri, sudah ada 55 pondok pesantren yang telah memiliki izin operasional sesuai Undang-undang, sehingga adanya poskestren juga penting.
Pihaknya juga mendukung edukasi yang dilakukan Dinas Kesehatan Kota Kediri, “Poskestren ini bagian dari unsur pondok. Dengan adanya kegiatan dari Dinkes, kami berharap santri tidak hanya punya pengetahuan pendidikan Islam, tidak hanya menelaah kitab yang selama ini sudah terlaksana baik, tapi diharapkan bisa menerima pengetahuan dan bisa disampaikan ke masyarakat sehingga santri yang selama ini ikut pendidikan di pesantren bisa mendidik dirinya untuk sehat jasmani, rohani dan memiliki pengetahuan yang bagus tentang kesehatan,” kata dia.
Ia juga berharap imu yang diberikan bisa menjadi bekal keterampilan santri, “Nanti terjun ke masyarakat setelah lulus dari pesantren. Pendidikan yang diperoleh bisa diberikan ke masyarakat secara luas,” tutupnya.
Smentara, Ketua DPD LDII Agung Riyanto, mengungkapkan fungsi pondok pesantren sbagai sarana dakwah serta pemberdayaan masyarakat, “Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan ini dilakukan Pondok Pesantren melalui Poskestren,” terangnya.
“Delapan klaster pengabdian LDII untuk bangsa salah satunya bidang kesehatan. Ini kan menyangkut sumber daya manusia. Kita menyiapkan generasi yang sehat, jangan sampai generasi tidak sehat. Bagaimana kita mencapai Indonesia emas 2045 nantinya,” jelas Agung Riyanto.
Ia berharap kegiatan Orientasi pendampingan Poskestren menhadi agenda rutin berkelanjutan. “Terpenting output di lapangan, pengawalan pendampingan dari teman teman Dinas Kesehatan, Kemenag Kota , Puskesmas terdekat. Paling tidak teman-teman di Poskestren itu tahu standar prosedur penanganannya. Kalau ada santri yang sakit penangananya harus bagaimana. Makanya dijelaskan oleh pemateri bagaimana mereka agar paham,” harapnya.
Peserta yang mengikuti Orientasi Pendampingan Poskestren sebanyak 60 peserta. Para peserta ini perwakilan dari tiga pondok pesantren yang masih di bawah naungan LDII, yakni Ponpes LDII Nurul Huda Al Mansyurin, Ponpes LDII Al Hasun dan Ponpes LDII Nurul Hakim Al Fattach.