Teman adalah sosok penting dalam kehidupan manusia setelah keluarga. Pemilihan pertemanan atau komunitas dapat mempengaruhi kehidupan pribadi maupun sosial. Ustaz Riyan Imam Tirmidzi dalam program Oase Hikmah LDII TV beberapa waktu lalu menceritakan, Nabi Muhammad SAW sudah memberikan pedoman dalam menentukan pertemanan dalam QS. Al-Maidah Ayat 2, berbunyi :
وَتَعاونُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلَا تَعاونُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعَدَاوَةِ
Artinya : “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan”.
Ia menjelaskan dari ayat tersebut dapat ditarik kesimpulan, teman yang baik akan selalu mengajak pada kebaikan dan ketakwaan, sedangkan pertemanan yang harus dihindari yaitu teman yang selalu mengajak pada perbuatan dosa dan permusuhan. Pedoman dari Nabi Muhammad SAW ini, dapat dijadikan tuntunan dalam memilih dan menyaring pertemanan yang baik.
“Kita lihat teman-teman kita, kita lihat lingkungan kita, apakah mereka berdampak buruk bagi agama kita atau tidak. Ini hal yang berbahaya, karena hanya dengan salah memilih pertemanan, biar kita punya komunitas, namun agama kita yang dipertaruhkan, kelihatannya asik, namun mereka justru mengajak kita jauh dari agama,” ujarnya.
Ia mengajak untuk memeriksa ulang pertemanan dan komunitas, apakah saling tolong menolong pada keabaikan dan ketakwaan atau sebaliknya. Ia mencontohkan pertemanan yang buruk ketika teman mengajak begadang dan ketika waktu subuh datang tidak ada yang membangunkan untuk salat Subuh, dibiarkan tidur sampai terlewat waktu salat.
“Inilah contoh teman-teman yang buruk, waktunya ngaji malah diajak keluar, ada acara ini itu, ada acara makan-makan dan lainya. Seakan-akan ada acara diluar sabilillah itu lebih enak atau lebih menyenangkan dari acara-acara sabilillah,” ungkapnya.
Ia melanjutkan, terkadang ketika bertemu dengan teman atau komunitas yang baik, bagus agamanya, mengajak mengaji, dan beramal sholih, justru terkesan merasa cupu, kurang gaul. Ustaz Riyan juga memperingatkan untuk berhati-hati, jangan sampai ketika berada di lingkungan yang tidak baik, ketika melakukan hal yang buruk, tidak berani untuk menegur dan merasa terancam, jangan sampai malah ikut dalam keburukan tersebut.
Ustaz Riyan berharap dengan mengetahui ayat ini, menjadi pedoman mencari pertemanan sesuai dengan sabda dari Nabi Muhammad SAW. “Ketika memilih teman lebih berhati-hati, bisa memilih pertemanan yang dapat bekerja sama dalam kebaikan, ketika teman mengingatkan salat, mengajak beramal saleh, mengajak mengaji itu adalah contoh teman yang baik,” tutup Riyan. (Nabil)