Lampung (7/9). Nielma Zuliany, atau yang akrab disapa Ani, seorang wanita muda alumni Pondok Pesantren Wali Barokah di Kota Kediri, Jawa Timur, sukses menjalankan usaha kuliner Mie Ayam Bakso Tanjakan di Desa Itik Rendai, Kecamatan Melinting, Lampung Timur. Berbekal keahlian wirausaha yang diperolehnya selama di pesantren, Ani mampu menciptakan cita rasa khas yang menjadikan usaha kulinernya semakin dikenal masyarakat sekitar.
Berdiri di lokasi strategis, di jalan yang menanjak, nama Mie Ayam Bakso Tanjakan dipilih Ani sebagai identitas bisnisnya. “Usaha ini berawal dari niat saya untuk membantu perekonomian keluarga dan memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan,” kata Ani.
Mie ayam dan bakso yang disajikan Ani dikenal karena kelezatannya, dengan kaldu ayam kental yang gurih serta mie yang kenyal. Kombinasi ini menjadi favorit warga setempat, terutama saat cuaca dingin. “Kualitas bahan adalah kunci. Saya ingin pelanggan selalu puas,” tambah Ani.
Tak hanya itu, kios Ani juga menawarkan berbagai jajanan lain seperti sempol ayam, gorengan, es campur, dan es teh. Variasi menu ini menjadi daya tarik tersendiri bagi pelanggan yang datang untuk makan siang maupun kudapan sore. “Kami selalu berusaha memberikan variasi agar pelanggan punya banyak pilihan. Ini juga cara kami menjaga agar usaha tetap ramai,” jelasnya.
Berbekal semangat wirausaha, Ani juga merambah bisnis online dengan menjual hijab, gamis, serta pakaian anak-anak dan dewasa. “Memulai bisnis online adalah langkah saya untuk terus berkembang. Selain kuliner, saya ingin mencoba peluang di bidang fashion,” ujarnya.
Dukungan penuh juga datang dari sang suami, Salim, yang telah berpengalaman lebih dari 10 tahun di usaha pangkas rambut. Usaha pangkas rambut Salim terletak tepat di sebelah kios milik Ani. “Kami saling mendukung. Saat kedai ramai, saya bantu Ani, dan sebaliknya,” ungkap Salim.
Usaha pangkas rambut Salim melayani 40 hingga 50 pelanggan setiap hari dengan harga Rp 8.000 per kepala. Rata-rata pendapatannya mencapai Rp 12 juta per bulan. “Pada musim panen atau momen Lebaran, pendapatan kami bisa meningkat hingga 50-60%,” tambah Salim.
Dua usaha ini, yang buka setiap hari, menciptakan suasana ramai di sekitar lokasi mereka. Kedua kios ini tak hanya memberikan penghidupan bagi keluarga, tetapi juga dampak positif bagi masyarakat sekitar. “Dengan saling mendukung, kami bisa mencapai lebih banyak hal,” tutup Salim.
Semoga usahanya dan seluruh usaha warga LDII semakin maju lancar berkembang dan barokah