Deli Serdang (27/9). Warga LDII Cirebon, Fiqi Abdillah Lubis meraih medali emas cabang Pencak Silat Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024. Medali tersebut diperolehnya pada kategori Kelas C Putra, di GOR Veteran, Deli Serdang, Sumatera Utara, pada Jumat (13/9).
Sempat alami cidera, namun langkah Fiqi tak surut. Pemuda usia 24 tahun itu meyakinkan dirinya sendiri untuk tak patah arang dan optimis di hari-hari persiapan jelang PON. Pengorbanan Fiqi tak main-main, ia berhenti mengajar sebagai guru olahraga SMP Luhur Al-Kautsar, Cirebon, Jawa Barat sejak Januari 2024 agar bisa ikut PON.
“Saya tertarik pencak silat sejak kelas 2 SMP. Karena itu saya ingin ikut kejuaraan PON. Meski cidera medical collateral ligament saat try out Pelatda Jabar di Bali, saya optimis juara,” ujarnya.
Emas yang diraihnya itu, kata Fiqi, juga berkat dukungan orang terdekat. Doa orangtua dan izin Allah SWT, berperan besar dalam membangkitkan semangat saat dirinya jatuh. “Rutin terapi dan latihan semaksimal mungkin, serta berdoa di waktu mustajab. Alhamdulillah, selang satu bulan cidera saya membaik dan dapat melanjutkan kompetisi tersebut,” ungkap Fiqi.
Kejuaraan pencak silat pada PON bukanlah ajang besar yang pertama kali Fiqi ikuti. Ia pernah menjuarai Porda tahun 2018 sebagai Juara 2, lalu meraih Juara 3 POMNAS (Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional) tahun 2019, dan Juara 1 PORPROV tahun 2022 serta mendapatkan beasiswa semasa kuliah. “Impian itu harus dikejar, prosesnya memang berat. Rasa malas, lelah, capek, sakit semua itu harus dilawan karena saya yakin usaha tidak akan mengkhianati hasil. Alhamdulillah saya berhasil melewati semua itu dan berhasil memberikan yang terbaik di PON Aceh ini,” jelas Fiqi.
Pemuda berusia 24 tahun itu, juga berharap agar generasi muda, khususnya generasi penerus LDII memiliki semangat dalam berjuang, serta selalu konsisten dan disiplin untuk terus produktif dan berprestasi. “Sementara ini lagi persiapan menanti kompetisi kejuaraan dunia dan SEA Games. Saya juga ingin prestasi yang diperoleh tidak hanya sekedar karya, tetapi juga mampu memberikan inspirasi untuk generasi muda serta para atlet Persinas ASAD lainnya sampai ke jenjang internasional,” tutup Fiqi. (eva).
Semangat ASLB