Kediri (30/9). Ketua Ponpes Wali Barokah, KH Sunarto dan jajarannya menerima kunjungan salah satu pasangan calon (Paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kediri nomor urut satu, Vinanda Prameswati (Mbak Vinanda) dan KH Qowimuddin Thoha (Gus Qowim), pada Kamis (26/9), di Wisma Tentram. Pada kesempatan itu, Mbak Vinanda dan Gus Qowim datang bersama para ketua partai pengusung dan tim pemenangan.
Terkait kunjungan dari Vina dan Gus Qowim, KH Sunarto menegaskan Ponpes Wali Barokah merupakan keluarga besar LDII, yang mempunyai kebijakan harus netral aktif. Netral artinya menjaga jarak yang sama dengan semua partai politik, termasuk paslon-paslon yang diusung oleh masing masing partai. Tetapi aktif untuk mendorong siswa-siswi dan keluarga yang berada di pondok ini bisa menyalurkan hak politiknya.
“Harapannya supaya tingkat pertisipasi warga pondok maupun warga LDII ini bisa memberikan sumbangsih terhadap persentase tingkat partisipasi dalam pemiliham umum baik Pilpres, Pileg, maupun Pilkada serentak yang akan datang. Sehingga kesempatan yang diberikan oleh negara 5 tahun sekali ini tidak terbuang sia-sia,” harap KH Sunarto.
Mengenai visi misi yang diusung paslon nomor satu, KH Sunarto sudah membaca dan menganggap luar biasa. Visinya ingin menjadikan Kota Kediri ini kota yang maju, agamis, kemudian yang tidak kalah penting dan ini sejalan dengan pemikiran Ponpes Wali Barokah, yang selalu produktif, aman, dan ngangeni, “Ngangeni, karena setiap bulannya kami kedatangan tamu orangtua atau wali santri yang tiap bulannya mencapai angka lebih dari 6.000 orang. Dengan tujuan untuk mengobati rasa kangen mereka terhadap tempat yang menjadi kenangan,” tuturnya.
“Saya mengamati para tamu datang ke sini bukan ke pondok saja, tapi juga ke obyek-obyek wisata, pusat-pusat jajanan di Kota Kediri, itu juga mereka ramaikan,” lanjutnya.
Ia juga mencermati perhatian terhadap peningkatan insentif bagi guru ngaji. Sebagaimana UU nomor 18 tahun 2019, Pondok Pesantren mempunyai tiga fungsi, yaitu Pendidikan, Dakwah, dan Pemberdayaan Masyarakat. Terkait rencana pemberian beasiswa pendidikan S1, S2, maupun S3, KH Sunarto justru menyoroti pendidikan dasar menengah itu penting. “Karena kualitasnya di masa-masa yang akan datang itu akan menjadi sangat ditentukan oleh seberapa banyak perhatian kita, untuk memotivasi alumninya dapat meningkat, ini dari aspek pendidikan,” ujarnya.
Terkait pelestarian lingkungan, KH Sunarto memaparkan Ponpes Wali Barokah mengembangkan PLTS rooftop hybrid, yaitu perpaduan antara sumber daya dari PLN dan sumber daya dari matahari. Kemudian setelah itu dibantu oleh Kementrian ESDM dengan PLTS Rooftop. “Kami berpikir supaya kedepan ketergantungan terhadap sumber-sumber daya yang secara faktual itu makin berkurang ya harus diantisipasi,” katanya.
Untuk mengolah sampah, Ponpes Wali Barokah menerapkan zero waste, dengan mendayagunakan ribuan santrinya, setelah pengajian fajar beramal sholih untuk membersihkan lingkungan. Lalu bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup mengangkut sampah ke TPA. “Sehingga Ibu Pj Walikota sangat berkesan, beliau berkenan untuk meninjau kamar-kamar santri dalam situasi kita kondisikan apa adanya,” ujarnya.
Menerima penjelasan dari KH Sunarto, Vinanda merasakan kesamaan antara visi misi yang diusungnya dalam membangun Kota Kediri dengan visi misi Ponpes Wali Barokah.
“Kehadiran kami disini tujuan utamanya silaturahim dan juga memohon doa restu, semoga ke depan perjalanan kami, niat baik kami diberikan kemudahan dan kelancaran, bisa berkontribusi menjadikan Kota Kediri ini lebih MAPAN, yaitu Maju, Agamis, Produktif, Aman sama Ngangeni, dan program utama kami adalah program pemberdayaan ekonomi kerakyatan,” pungkasnya yang diamini Gus Qowim. (Mzdha)
Semoga LDII makin digemari masyarakat, sebagai media amar ma’ruf nahi anil munkar