Lampung (2/11). Indonesia saat ini dihadapkan pada tiga masalah gizi yang menjadi perhatian serius, yaitu stunting, obesitas, dan kekurangan zat gizi mikro yang memicu penyakit anemia. Hal ini disampaikan Ketua PC LDII Rajabasa Tubagus Erwin, dalam acara Sosialisasi “Panduan Gizi Seimbang” yang digelar di Masjid Baitusshodiq, Rajabasa, Bandar Lampung pada Selasa (29/10).
Dalam sosialisasi tersebut, Erwin menjelaskan bahwa pola makan yang sehat merupakan perilaku kunci yang mempengaruhi kondisi gizi seseorang. Ia menekankan bahwa kuantitas dan kualitas makanan dan minuman berdampak besar pada asupan gizi dan kesehatan tubuh.
“Keseimbangan gizi sangat penting untuk menjaga tubuh tetap sehat dan terhindar dari penyakit kronis serta penyakit terkait gizi. Kami mengingatkan pentingnya komposisi seimbang dalam setiap piring makanan, termasuk makanan pokok, lauk-pauk, buah-buahan, dan sayuran,” ujar Erwin yang juga pengurus Forum Komunikasi Kesehatan Islam (FKKI) Bandar Lampung.
Ia juga mengajak peserta sosialisasi untuk memperhatikan aspek kebersihan dan perilaku hidup sehat, seperti mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah makan, serta memantau berat badan secara rutin. Erwin juga memberikan panduan jadwal makan yang ideal, yaitu sarapan pagi pukul 07.00-08.00, makan siang pukul 12.30-14.00, dan makan malam pukul 18.00-21.00.
“Aktivitas fisik minimal 30 menit sehari dan konsumsi air putih yang cukup juga sangat penting untuk kesehatan,” tambahnya.
Acara ini mendapat respons positif dari para peserta, termasuk warga LDII PC Rajabasa, Yuni Purwaningsih, yang merasa lebih memahami pentingnya gizi seimbang setelah mengikuti sosialisasi ini.
“Acara ini sangat bermanfaat karena banyak memberikan informasi penting, terutama tentang asupan makanan yang seimbang. Menurut kami, sosialisasi ini memberikan wawasan baru tentang menjaga kesehatan melalui konsumsi gizi yang seimbang,” tuturnya.
Seorang santri PPM Baitusshodiq yang juga menjadi peserta, Hendra berharap sosialisasi semacam ini bisa diadakan secara rutin dengan topik yang beragam. “Semoga ke depannya acara seperti ini bisa lebih sering diadakan, termasuk tema tentang kesehatan mental yang juga sangat penting,” harap Hendra.