Pontianak (3/11). Ketua DPP LDII Rubiyo menilai wilayah Kalimantan Barat memiliki posisi yang strategis. Sehingga bukan hanya potensi yang diperolehnya, melainkan juga tantangan juga cukup kompleks dan relatif berat.
Hal itu disampaikannya saat memberikan arahan pada Rapat Koordinasi Bidang (Rakorbid) LDII Kalbar secara daring, Sabtu (2/11/2024). Menurutnya, garis organisasi sudah tegas, dengan hadirnya LDII di suatu wilayah mesti tampi konstruktif dan kontributif, “Apa yang sudah dilakukan LDII Kalbar terus ditingkatkan, dan sikapi isu-isu strategis dengan membangun sinergisitas antar lembaga. Agar nilai kontribusi LDII semakin dirasakan,” tutur Rubiyo yang dikenal sebagai pakar pemuliaan tanaman itu.
Peraih gelar profesor riset di bidang pertanian itu menegaskan, sinergisitas yang dimaksud yakni kerjasama antarlembaga, baik dengan pemerintah maupun ormas lainnya. “Bangun sinergisitas dengan seluruh komponen baik institusi pemerintah maupun ormas. Karena sesungguhnya sekarang era kolaborasi,” katanya
Selanjutnya peneliti ahli utama di BRIN itu menilai Kalbar berpotensi untuk pengembangan pangan, energi dan ekonomi kreatif, dan itu ada kesesuaian dengan program pengabdian LDII. “Banyak potensi yang bisa dijadikan karya pengabdian LDII. Jika potensi Kalbar ini dijawab dengan program konkret maka disinilah pengabdian kita akan mendapatkan legitimasi,” tambah Prof Rubiyo.
Pada kesempatan yang sama Ketua DPW LDII Kalbar, Susanto menjelaskan Rakorbid yang dilakukan untuk melakukan pembenahan agar tata kelola organisasi semakin profesional. “Kami terus berupaya agar tata kelola organisasi semakin profesional. Karena ini syarat kinerja organisasi semakin baik,” ujarnya.
Ia berpendapat dengan tata kelola yang profesional, akan menambah gerak langkah LDII Kalbar. “Eksistensi LDII sebagai organisasi dakwah yang kontributif akan tercapai jika tata kelola organisasi dilakukan secara profesional. Ini butuh kompetensi dan kemampuan secara personal yang akan mendukung kapasitas secara institusional,” kata Susanto
Rakorbid ini dilakukan secara hibrid serta diikuti seluruh utusan masing-masing DPD LDII Kabupaten/Kota se Kalimantan Barat serta Pimpinan Cabang (PC) dan Pimpinan Anak Cabang (PAC).