Jakarta (4/11). Ketua DPW LDII Jakarta, Teddy Suratmadji membuka secara resmi Rapat Pimpinan Wilayah (Rapimwil) sekaligus meluncurkan program “Pendidikan Karakter” berupa animasi video “29 Karakter Luhur“. Program tersebut diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi generasi muda Jakarta.
Rapimwil LDII Jakarta yang digelar di Grand Ballroom Minhaajurrosyidiin, Jakarta Timur pada Sabtu (2/11) yang dihadiri 400 peserta dari DPD, PC, PAC se-Jakarta. Acara yang mengangkat tema “Aktualisasi Peran Lembaga Dakwah Menyongsong Jakarta Kota Global” itu, menjadi ajang konsolidasi kepengurusan LDII Jakarta menghadapi Pilkada Serentak, pada 27 November 2024.
Terkait Pilkada Serentak, Ketua DPP LDII Bidang Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan (OKK) Supriasto menerangkan, LDII mengingatkan seluruh warganya untuk netral dan aktif, serta bijak menggunakan hak pilih. Hal itu sesuai dengan salah satu penerapan dari 8 bidang pengabdian LDII untuk bangsa yaitu wawasan kebangsaan.
“Pengabdian lainnya seperti bidang dakwah, bidang pendidikan, bidang ekonomi syariah, kesehatan alami, ketahanan pangan, lingkungan hidup, digital dan bidang penggunaan energi baru terbarukan,” papar Supriasto.
Mengenai bidang pendidikan, LDII menegaskan pendidikan karakter dimulai dari usia dini. Supriasto menjelaskan, pendidikan karakter dimulai dari hal terkecil seperti membiasakan generasi penerus untuk merapikan sandal. Selain itu, pembiasaan kecil itu dapat menjadi kebiasaan baik yang menghasilkan perilaku dan karakter baik sebagai pelindung menghadapi perubahan global nanti.
Senada dengan Supriasto, Calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta Pramono Anung beserta Sekretaris Tim Pemenangan Basri Baco, dan Kun Wardana juga merespon positif prinsip karakter luhur untuk kontribusi pendidikan bagi generasi muda. Menurut mereka, sikap alim, fakih, dan kemandirian sejalan dengan etos kerja sehari-hari.
Menurut Pramono, berkiprah sebagai pekerja profesional membutuhkan komitmen dan integritas menunjukkan budi pekerti orang tersebut. “Perubahan UU No. 24 mengenai Jakarta yang bukan lagi ibukota negara, yakni kota besar yang perlu memiliki identitas,” ujar Pramono. Artinya integritas mendasar itu juga meliputi karakter Jakarta yang berbudaya dan global.
Karena itu Pramono juga menambahkan, hubungan LDII dan pemerintah harus terjalin dekat. LDII harus jadi partner strategis bagi pemerintah. “Ormas Islam jangan hanya dekat dengan Kesbangpol, tapi juga dengan pemerintah setempat. Harus jadi partner strategis untuk kegiatan dakwah, sehingga menjadi hal positif bagi warga Jakarta terutama,” ujarnya.
Para calon pemimpin Jakarta itu mengamini, bahwa kerjasama ulama dengan pemerintah menjadi salah satu wujud penerapan ‘29 Karakter Luhur’ dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Prinsip yang sudah inheren dengan kehidupan setiap orang. (Non)
Program pengabdian LDII seperti bidang dakwah, bidang pendidikan, bidang ekonomi syariah, kesehatan alami, ketahanan pangan, lingkungan hidup, digital dan bidang penggunaan energi baru terbarukan.
Semoga barokah