Samarinda (5/12). DPW LDII Kalimantan Timur mengikuti pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) dalam rangkaian Bulan Bakti Kesehatan Nasional yang diinisiasi oleh DPP LDII, pada Sabtu (30/11). Kegiatan ini bertujuan membekali peserta dengan keterampilan penting dalam penanganan darurat yang dapat menyelamatkan nyawa.
Pelatihan berlangsung dalam format hybrid, menggabungkan sesi daring dan luring, dengan pusat kegiatan di Pondok Wali Barokah Kediri dan studio LDII di berbagai daerah di Indonesia. Peserta terdiri dari pengurus Biro Pengabdian Masyarakat LDII, pimpinan pondok pesantren, pengelola Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren), serta santri husada putra dan putri.
Di Samarinda, pelatihan diikuti oleh pengurus DPW LDII Kalimantan Timur di Wisma LDII Jalan Bugis, Mugirejo, Samarinda, Kalimantan Timur. Peserta mencakup pengurus dan para santri Pondok Pesantren Al Aziziyah.
Sekretaris DPW LDII Kaltim, Wildan Taufik, menyampaikan keterampilan BHD seperti Resusitasi Jantung Paru (RJP) sangat diperlukan untuk penanganan cepat dalam kondisi darurat. “Penanganan yang sigap dan tepat dalam situasi darurat seperti tersedak atau serangan jantung dapat menyelamatkan nyawa,” katanya.
Wildan menambahkan, pelatihan BHD ini menjadi langkah penting LDII dalam meningkatkan kesadaran dan keterampilan masyarakat terhadap kesehatan, “Dengan keterampilan yang diperoleh, para peserta diharapkan mampu menjadi garda terdepan dalam memberikan pertolongan darurat di komunitas masing-masing,” ujarnya.
Ketua Biro Pengabdian Masyarakat DPW LDII Kaltim, Jaka Marbiakta, menambahkan pelatihan ini memberikan wawasan baru yang sangat aplikatif. “Simulasi yang disampaikan sangat membantu pemahaman peserta dalam menerapkan keterampilan ini di kehidupan nyata, baik di lingkungan pesantren maupun masyarakat,” ungkapnya.
Jaka mengatakan, Kegiatan ini menjadi komitmen LDII untuk tidak hanya membangun generasi yang sehat dan terampil, tetapi juga menciptakan warga yang peduli dan siap menghadapi situasi darurat dengan sigap dan tepat, “Ke depan, LDII berencana memperluas cakupan pelatihan agar manfaatnya dapat dirasakan lebih luas oleh masyarakat,” tandasnya.
Koordinator Putri Pondok Pesantren Al Aziziyah, Eka Ayu, menilai kegiatan ini bermanfaat untuk membangun kesadaran akan pentingnya kesehatan. “Melalui pelatihan ini, kami belajar bahwa setiap individu memiliki peran besar dalam membantu sesama saat terjadi kondisi darurat,” ujarnya.
Eka pun melanjutkan, pelatihan ini tidak hanya menambah keterampilan peserta, tetapi juga mempererat solidaritas di antara generasi muda LDII, “Melalui kombinasi teori dan praktik, peserta dapat saling berbagi pengalaman dan membangun semangat kerja sama,” tutupnya. (FWI/WT)