Pedan (10/12). Ratusan wanita dari Keputrian PC LDII Kecamatan Pedan menghadiri Pengajian Keputrian yang digelar di Masjid Khoirul Fatihin, Ngaren, Pedan, pada Minggu (1/12/2024). Acara bertema “Cantik Lahir dan Batin di Era Digital, Menjadi Muslimah yang Memikat di Mata Allah” ini diikuti oleh wanita usia 17 tahun hingga lansia, dengan tujuan membekali mereka ilmu agama yang relevan di era digital.
Pengajian ini menghadirkan dua mubalighah dari Pondok Pesantren Gadingmangu, Jombang: Anik Rizkina Rahmawati dan Umi Salamah, yang memberikan tausyiah tentang tantangan sekaligus peluang bagi muslimah dalam memanfaatkan teknologi digital. Acara ini juga diselenggarakan secara hybrid, dengan siaran dari Studio Utama Ponpes Annur II Jambukulon, Ceper, yang terhubung ke delapan studio mini di wilayah se-Eks Kawedanan Delanggu.
Dewan Penasehat DPD LDII Klaten, Suratno, saat membuka acara tersebut mengatakan, kegiatan ini digelar serentak di Kabupaten Klaten untuk memperkuat peran wanita Muslimah LDII. “Wanita LDII harus menjadi sosok yang taat kepada Allah, Rasul, dan suami. Pengajian ini bertujuan membentuk wanita yang beriman, sholehah, dan berilmu, sehingga mampu menjalankan perannya dengan baik,” kata Suratno.
Suratno mengatakan, acara ini diikuti dengan antusias oleh para peserta, termasuk wanita lansia dan muda, “Melalui diskusi interaktif, para peserta mendapatkan ilmu baru untuk menghadapi tantangan era digital, sekaligus memperkuat nilai-nilai keimanan dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Ia menambahkan, pengajian ini diharapkan menjadi langkah penting dalam membekali wanita Muslimah LDII Klaten dengan pemahaman agama yang kokoh dan keterampilan adaptasi di tengah derasnya arus digitalisasi, “Melalui kegiatan seperti ini, LDII terus menunjukkan komitmennya dalam membangun generasi Muslimah yang tangguh, sholehah, dan berwawasan luas,” harapnya.
Dalam tausyiahnya, Anik Rizkina Rahmawati menyoroti cobaan yang dihadapi wanita Muslimah di era digital. “Melalui perangkat elektronik seperti ponsel, ibu-ibu dapat membantu mencari nafkah, mengakses informasi, bahkan memperoleh pahala dengan mendengarkan murotal. Namun, media sosial juga membawa dampak negatif, seperti melalaikan kewajiban kepada keluarga,” jelasnya.
Ia menambahkan, prioritas seorang Muslimah haruslah akhirat, “Allah akan memberikan kecukupan kepada mereka yang menjadikan akhirat sebagai tujuan utama,” tambah Anik.
Sementara itu, Umi Salamah menekankan pentingnya peran orang tua dalam mendidik anak, “Cobaan terbesar wanita adalah anak-anaknya. Sebagai orang tua, kita harus sabar, bersyukur, dan memberi teladan baik. Di LDII, kita diajarkan 29 Karakter Luhur yang harus dibumikan dalam keluarga,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa kedekatan antara orang tua dan anak menjadi kunci pembentukan karakter yang baik. “Melalui pengajian ini, kami berharap para Muslimah dapat memperkuat keimanan, memperdalam ilmu agama, dan menjadi teladan antara orang tua dan anak terutama di tengah era digital,” ujarnya
Islam menempatkan derajat wanita pada tingkatan yang tinggi..
Semoga barokah