Jujur merupakan sebuah sifat mulia yang seringkali dianggap sederhana namun memiliki dampak yang begitu besar dalam kehidupan. Ustaz Irfan Maulana Aziz dalam tayangan Oase Hikmah LDII TV beberapa waktu lalu, menerangkan tentang kunci kebaikan dunia akhirat yang bisa dicontoh dari Nabi Muhammad SAW, salah satunya dengan perilaku jujur.
Ustaz Irfan menerangkan sifat jujur berarti apa adanya, tidak berbohong, tidak menipu orang lain, dan tidak mengecewakan orang lain. Kejujuran merupakan sifat orang iman, akhlaknya orang iman, ketika dikatakan dia adalah orang iman berarti dia pasti akan jujur.
“Allah akan memberikan keutamaan pada orang yang berkata jujur, di antara keutamaan yang didapatkan ada dua hal yaitu pertama, orang yang jujur akan ditunjukan kepada kebaikan, dengan ditunjukkan kepada kebaikan maka akan ditunjukkan kepada surga Allah. Hal ini sesuai dengan perintah Nabi Muhammad SAW,” ujarnya.
Nabi SAW bersabda:
عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى الْجَنَّةِ
“Kalian tetapilah kejujuran, maka sesungguhnya kejujuran akan menunjukkan pada kebaikan, dan sesungguhnya kebaikan akan menunjukkan kepada surga” (HR. Muslim)
Ia menekankan, dengan kejujuran lisan dan perbuatan, setiap hari akan dipenuhi dengan kebaikan. Allah akan membalas dengan pahala, dengan pahala itulah menjadi bekal untuk masuk surga.
“Hal kedua yang akan kita dapatkan ketika menjadi orang yang jujur adalah hati akan tenang. Tidak ada rasa susah, tidak ada rasa gelisah, tidak ada rasa takut kepada siapapun kecuali kepada Allah karena dia bisa jujur, sesuai sabda Nabi Muhammad SAW,” lanjutnya.
Nabi SAW bersabda :
فَإِنَّ الصَّدْقَ طُمَأْنِيْنَةً وَإِنَّ الْكَذِبَ رِيْبَةٌ رواه الترمذي
“Maka sesungguhnya kejujuran adalah ketenangan dan sesungguhnya dusta adalah kegelisahan” (HR. Tirmidzi)
Ustaz Irfan menerangkan, dengan kejujuran, hati seseorang akan menjadi tenang, tidak memiliki musuh, tidak memiliki orang yang membenci karena tidak ada satupun orang yang dirugikan. Sebaliknya, ketika orang itu berdusta, mengecewakan orang lain, menipu orang lain maka hatinya akan dipenuhi dengan kegelisahan, dipenuhi dengan ketakutan karena dia telah mengecewakan orang lain.
Maka sebagai orang iman, sifat jujur ini harus ada di dalam diri, harus ada di dalam hati. Karena dengan berpegang teguh pada prinsip kejujuran, tidak hanya akan meraih kebahagiaan di dunia, tetapi juga di akhirat. “Mari jadikan kejujuran sebagai bagian dari diri dan mengajak orang lain untuk ikut berbuat jujur,” ujar Irfan. (Nabil)
berbudi luhur
Mari jadikan kejujuran sebagai bagian dari diri dan mengajak orang lain untuk ikut berbuat jujur.
Semoga barokah