Magelang (20/12). Badan Koordinasi Lembaga Pendidikan Alquran (Badko LPQ) Kecamatan Sawangan menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) dan sosialisasi pengusulan bantuan insentif guru keagamaan. Acara yang berlangsung di Aula Kantor Kecamatan Sawangan, Magelang, Jawa Tengah pada Rabu (18/12).
Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru mengaji dalam pengisian data EMIS 4.0 pada laman Kementerian Agama RI Provinsi Jawa Tengah. Kegiatan ini dihadiri oleh Camat Sawangan, Kepala KUA, pengurus Badko LPQ, TPQ/LPA, dan perwakilan pondok pesantren di Kecamatan Sawangan. Salah satu peserta Bimtek adalah TPQ Ar-Rahman, yang merupakan binaan PC LDII Sawangan.
Kepala KUA Kecamatan Sawangan, Ihwan Widiantoro, menyoroti pentingnya peran guru ngaji dalam membangun karakter generasi muda. “Di era digital, kita harus waspada terhadap pengaruh negatif media sosial. Guru mengaji memiliki tanggung jawab besar untuk memperkuat mental spiritual anak-anak sekaligus menjaga kerukunan antarumat beragama,” jelas Ihwan.
Ia juga mengapresiasi dukungan pemerintah dalam bentuk insentif bagi guru keagamaan. “Bantuan ini menunjukkan perhatian pemerintah terhadap perjuangan guru ngaji. Kami juga berterima kasih kepada Camat Sawangan atas fasilitas aula untuk acara ini,” tambahnya.
Ketua Badko LPQ Kecamatan Sawangan, Muh Bahin, berharap Bimtek ini mampu memberikan wawasan menyeluruh terkait penyusunan proposal keagamaan dan pengajuan insentif. “Kami ingin guru ngaji tetap semangat dan menjaga kebersamaan dalam melaksanakan tugas mereka. Pemahaman yang baik mengenai pengajuan insentif ini akan mendukung keberlanjutan kegiatan keagamaan,” ujarnya.
Salah satu peserta, perwakilan TPQ Ar-Rahman di bawah naungan LDII Sawangan, Daud Mustofa mengatakan, dalam era yang penuh tantangan seperti sekarang, peran guru mengaji menjadi sangat strategis untuk menjaga akhlak generasi muda. “Tidak hanya melalui pendidikan agama, tetapi juga dengan membimbing mereka menghadapi pengaruh negatif teknologi.” ujarnya
Ia berharap Bimtek ini tidak hanya memberikan pemahaman teknis, tetapi juga memotivasi guru ngaji untuk terus meningkatkan kualitas pembelajaran, “Dengan pendidikan agama yang kuat, kita bisa menciptakan generasi penerus yang unggul dan berkarakter,” pungkasnya. (FWI/LINES Magelang)