Sleman (8/2). LDII PC Kalasan kembali menggelar pengajian rutin bagi warga yang telah menunaikan ibadah haji dan umrah. Kegiatan yang menjadi salah satu program unggulan ini dilaksanakan pada Sabtu (25/1**)** di Masjid Al Fattah, Kadirojo II, Kalasan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dengan mengangkat tema “Menjadi Orang Beriman yang Hanif”, pengajian ini bertujuan untuk meningkatkan keimanan serta menanamkan karakter yang kuat bagi warga LDII.
Koordinator Haji dan Umrah LDII PC Kalasan, Abdurrohman Al Hasani, mengungkapkan rasa syukur atas antusiasme jamaah yang semakin meningkat. Ia juga menjelaskan bahwa pengajian biasanya diadakan pada minggu ketiga, tetapi karena jadwal organisasi yang padat, kali ini dimajukan ke minggu kedua.
“Alhamdulillah, jumlah peserta terus bertambah. Pada tahun 2024, rata-rata kehadiran sekitar 60 warga. Namun, pada Januari 2025, jumlahnya meningkat menjadi 105 orang yang sudah berhaji dan berumrah se-Kapanewon Kalasan,” ujarnya.
Sementara itu, Pemateri Acara, Ustaz Wardani yang membahas konsep hanif dalam Islam, merujuk pada Al Quran, Surat Al-Bayyinah Ayat 5 dan Surat An-Nisa Ayat 125. Ia menekankan bahwa seorang Muslim harus beribadah dengan penuh keikhlasan serta menjauhi segala bentuk kesyirikan, sebagaimana ajaran Nabi Ibrahim.
“Allah memerintahkan kita untuk membersihkan ibadah dari segala bentuk syirik dan mengikhlaskan diri sepenuhnya kepada-Nya. Inilah makna sejati dari beriman dengan hanif,” jelasnya.
Lebih lanjut, Ustaz Wardani mengutip sebuah hadits dari HR. Nasa’i tentang doa iftitah yang dibaca Rasulullah SAW saat sholat sunnah. Ia mengajak jamaah untuk menjadikan doa ini sebagai pengingat agar selalu istiqomah dalam tauhid dan ibadah.
“Allah Maha Besar, aku hadapkan wajahku kepada Dzat yang menciptakan langit dan bumi dengan lurus dan pasrah. Aku tidak termasuk orang-orang musyrik,” ungkapnya.
Acara berlanjut dengan tausiyah dari Dewan Penasehat LDII PC Kalasan, Edy Waluyo, yang menekankan pentingnya memiliki karakter yang baik dalam kehidupan bermasyarakat. Ia mengajak warga LDII untuk mengamalkan nilai-nilai tolong-menolong sebagai wujud kepedulian sosial.
“Yang tidak bisa, diajari sampai bisa. Yang tidak kuat, dibantu. Yang lupa, diingatkan. Yang salah, dinasihati dan diarahkan kepada kebenaran,” tuturnya. Ia menegaskan bahwa prinsip ini harus menjadi pegangan dalam kehidupan sehari-hari.
Selain pembinaan keimanan, pengajian ini juga menjadi ajang silaturahmi bagi para jamaah haji dan umrah. Sekretaris LDII PC Kalasan, Ichsan Rusdianto, menyampaikan bahwa pengajian rutin ini telah berjalan dengan lancar sepanjang tahun 2024.
“Alhamdulillah, kegiatan ini mendapat respons yang sangat baik dari warga. Harapan kami, di tahun 2025 pengajian ini tetap berjalan secara rutin dan semakin membawa manfaat bagi jamaah,” katanya.