Jakarta (1/3). Biro Pendidikan Umum dan Pelatihan DPD LDII Kota Jakarta Barat menggelar pengajian khusus pasangan suami istri. Sekitar 36 pasangan suami-istri dengan usia pernikahan 1-10 tahun hadir dalam acara bertema ‘Pasangan Tumbuh Rindu Suami Istri’ (Pasturi) tersebut.
Acara yang digelar pada Minggu (23/2), di Aula Ponpes Mamba’ul Huda, Kebon Jeruk, Jakarta Barat itu berkolaborasi dengan psikolog dan Bimbingan Konseling LDII Jakarta Barat.
Ketua Panitia Pelaksana Parjono mengungkapkan kegiatan itu menjadi upaya LDII Kota Jakarta Barat mengedukasi pasangan muda dalam membangun keluarga bahagia. “Agar kita dapat mewujudkan keluarga yang sesuai dengan Al Quran dan Al Hadits yaitu rumah tangga yang sakinah mawadah warahmah, harmonis dan romantis hingga husnul khotimah,” ujarnya.
Terlebih, menurut Parjono masa awal pernikahan di bawah 10 tahun sering dianggap sebagai periode penting yang menentukan masa depan pernikahan. Periode itu menjadi momok bahwa berisiko perceraian tinggi. “Dari sisi ilmu psikologi, usia pernikahan di bawah 10 tahun itu masih dalam kondisi rentan perceraian dan pertengkaran,” lanjutnya.
Eni salah satu psikolog dan Bimbingan Konseling LDII Jakarta Barat yang menjadi pembicara saat itu, menekankan pentingnya pemahaman mengenai hak dan kewajiban antara suami dan istri dalam berumah tangga. “Untuk mewujudkan keluarga yang sakinnah mawaddah warrahmah tersebut diperlukan komitmen suami istri untuk menjalankan hak dan kewajiban masing-masing sesuai kemampuan,” ungkapnya.
Eni mengingatkan bahwa komunikasi dalam keluarga berperan penting menjaga keharmonisan suami istri, “Banyak permasalahan dalam keluarga antara suami istri dapat diselesaikan dengan baik manakala dapat dibangun komunikasi yang efektif,” lanjutnya.
Sementara itu Dewan Penasehat LDII Jakarta Barat M. Ridwan mengungkapkan, acara itu menjadi wadah berdiskusi tentang mewujudkan rumah tangga yang harmonis. “Banyak belajar dari pasangan-pasangan yang lebih lama usia pernikahannya. Bagaimana mereka bisa mengelola rasa, emosi dalam berumah tangga serta mengingat ketika berkonflik dengan pasangan kita tetap harus sabar,” ujarnya.