Jombang (3/3). Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Jombang menggelar acara “Bimbingan Teknis Ecopesantren” pada 25-26 Februari 2025. Acara yang mengangkat tema “Mewujudkan Pesantren Hijau Melalui Eco Pesantren” tersebut, dihadiri 16 pondok pesantren (Ponpes), termasuk Ponpes Gadingmangu.
Kegiatan tersebut merupakan upaya nyata untuk meningkatkan kesadaran dan praktik pelestarian lingkungan di lingkungan pesantren, “Eco pesantren adalah pengelolaan kebersihan lingkungan di pondok, kalau di daerah namanya Adiwiyata. Pengelolaan sampah yang baik dan benar akan berdampak pada kebersihan di lingkungan pesantren,” ujar Ika Maftuhah, pemateri sekaligus pembimbing eco pesantren.
Dalam bimbingan tersebut, ia menekankan pentingnya dukungan dari pimpinan pondok pesantren dan pengurusnya untuk menerapkan kebijakan ramah lingkungan, seperti penghematan energi dan air. Pengelolaan sampah menjadi fokus utama dalam program ini. Ika Maftuhah menekankan pentingnya pemilahan sampah sejak awal hingga daur ulang.
“Dalam mengelola sampah terutama membuang dan membersihkan, jangan sampai ada yang berserakan, baik sampah organik dan sampah anorganik. Dan tempat sampah harus dibedakan, makanan harus dibersihkan tanpa sisa, gunakan prinsip 3R yakni Reduce, Reuse dan Recycle,” jelasnya.
Anny Mustikaningrum, Direktur Bank Sampah Induk Jombang, menambahkan bahwa pengelolaan sampah yang ideal adalah dengan memilahnya dari sumbernya. Ia juga menyoroti berbagai permasalahan sampah yang ada saat ini, seperti pertambahan penduduk, perubahan pola konsumsi, dan kurangnya pengawasan terhadap peraturan daerah. “Maka dari itu, pengelolaan sampah yang baik harus disertai adanya bank sampah,” ujarnya.
Ika berharap program eco pesantren ini dapat diajukan kepada pemerintah provinsi untuk mendapatkan penghargaan. Ia juga memiliki harapan besar agar program ini dapat membentuk santri yang bermanfaat bagi masyarakat. “Karena nantinya santri akan terjun di masyarakat bahkan ada yang menjadi tokoh masyarakat yang bisa menjadi contoh dan panutan,” tutupnya.
Program ini diharapkan dapat menjadi model bagi pesantren lain di Indonesia dalam upaya pelestarian lingkungan. Dengan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan pesantren dapat menjadi garda terdepan dalam menjag kelestarian alam.
Dalam kesempatan tersebut, Ponpes Gadingmangu diwakili M. Naufal dan Miftah Al Firdaus. Mereka mengapresiasi bimbingan dari DLH Kabupaten Jombang. Dengan bimbingan tersebut, Ponpes Gadingmangu bisa mengakselerasi eco-pesantren.
“Kami telah bekerja sama dengan akademisi UGM, IPB, dan Departemen LISDAL DPP LDII untuk mewujudkan eco-pesantren. Dengan bimbingan dari DLH Kabupaten Jombang, kami bisa mempercepat proses menjadi eco-pesantren,” papar M. Naufal.