Klaten (14/4). PC LDII Pedan menyelenggarakan Salat Idul Fitri 1 Syawal 1446 H di Lapangan Desa Sumber, Klaten, Jawa Tengah pada Senin (31/3). Ibadah dimulai pukul 06.00 WIB dan diikuti ratusan jamaah itu dipimpin Khairudin Nur sebagai imam, sementara khotbah disampaikan langsung oleh Ketua PC LDII Pedan, Suwarto.
Dalam khotbahnya, Suwarto menekankan pentingnya menjaga akhlak dalam segala lini kehidupan, terutama di era digital yang semakin terbuka. Ia menyoroti penggunaan media sosial sebagai ladang dakwah sekaligus tantangan etika bagi umat Islam.
“Jika ingin berdakwah di media sosial, gunakanlah bahasa yang santun dan penuh hikmah. Jangan sampai menegakkan kebenaran dengan cara yang salah,” ujarnya di hadapan jamaah.
Menurut Suwarto, media sosial dapat menjadi sarana menyebarkan kebaikan, namun juga bisa menjadi ruang caci maki dan fitnah jika tidak digunakan secara bijak. Ia mengajak masyarakat untuk menjadikan momen Idul Fitri sebagai refleksi bersama dalam menjaga etika berinteraksi, baik secara langsung maupun digital. “Mari jadikan lisan dan tulisan kita sebagai sumber kedamaian,” tambahnya.
Selain soal media sosial, Suwarto juga mengingatkan jamaah untuk bersyukur atas nikmat kesehatan dan kesempatan merayakan Idul Fitri. Ia menyampaikan bahwa banyak saudara seiman yang tidak bisa merasakan kebahagiaan lebaran tahun ini karena sakit atau telah wafat. Mengutip sabda Rasulullah SAW, ia menekankan bahwa kebahagiaan orang berpuasa tidak hanya dirasakan saat berbuka, tetapi juga saat bertemu dengan Tuhan di akhirat kelak.
Bagi LDII Pedan, pelaksanaan Salat Id ini bukan hanya rutinitas tahunan, tetapi juga menjadi sarana dakwah langsung di tengah masyarakat. Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen LDII dalam membina umat, terutama dalam menyampaikan pesan moral yang kontekstual dengan tantangan zaman.
“Kami ingin Islam hadir dalam keseharian masyarakat dengan pendekatan yang ramah, solutif, dan mengajak,” tutup Suwarto. (RPM/FWI)