PADANG (16/05). Generasi akan datang tergantung dari tangan kita hari ini, itulah kalimat yang tepat meggambarkan bagiamana pentingnya pembinaan dan mendidik anak, agar menjadi manusia yang ber-akhlaqul karimah, faqih, dan mandiri.
Untuk mewujudkan itu semua DPD LDII Kota Padang melalui sub-organisasinya Pengerak Pembina Generus (PPG), yang berfungsi membina anak-anak, pra remaja, remaja dan dewasa (yang belum menikah) melakukan Sosialisasi Bimbingan Konseling. Sosialisasi ini dikuti oleh 50 orang peserta yang terdiri dari orang tua, usatdz dan ustadzah. Kegitan ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 16 Mei 2015 yang bertempat di Masjid Miftahul Huda Kota Padang.
Sosialisasi ini ditujukan kepada orangtua dan usatdz dan ustadzah, agar mereka mampu dan memiliki strategi dalam membina dan mendidik anak. Sosialisasi ini juga difokuskan untuk memberi solusi bagi anak, yang mempunyai kekurangan dan meningkatkan potensi bagi yang memiliki kelebihan. Dalam materinya Ketua PPG LDII Kota Padang, Ust. Renol, S.Pi, dalam penyampaiannya, ia menyampaikan pentingnya menanamkan kepahaman dan memberikan keteladanan bagi anak.
“Salah satu indikator keberhasilan dalam mendidik anak dengan cara mencintai mereka, menyayangi dan mengasihi, dengan cara menanamkan aqidah sejak usia dini, didiklah dengan kasih sayang, didiklah dengan sabar dan keteladanan,” ujar Renol. Selain keteladanan, orangtua juga harus memberikan pelajaran etika, perhatian, motivasi, pujian, dan komunikasi. Selain itu orangtua harus menyadari, merekalah | pendidik pertama putera puterinya.
Renol memaparkan beberapa permasalahan yang sangat penting yang erat kaitannya dengan perkembangan generasi muda saat ini, yaitu dampak negatif dari dunia maya dan narkotika. Pada beberapa penderitaan di media massa, pemerintah menyatakan bahwa Indonesia saat ini dalam situasi darurat narkoba dan pornografi.
“Berdasarkan penelitan dari 4.726 anak yang diteliti 93,7 persen remaja SMP dan SMU yang diteliti mengaku pernah ciuman, genital stimulation, petting, maupun oral seks. Sementara 62,7 persen remaja SMP, mengaku sudah tidak perawan, 21,2 persen remaja SMU mengaku pernah melakukan aborsi dan 97 persen remaja SMP dan SMU mengaku pernah menonton film porno,” ujar Renol.
Renol berpesan kepada orang tua, ustadz dan ustadzah harus menyadari, bahwa anak-anak membutuhkan bantuan agar bisa menetapi perintah-perintah Allah dan Rasul, terhindar dari kemaksiatan dan sukses sampai khusnul kohotimah. “Kehidupan yang dibingkai dengan lembutnya cinta dan kasih saying, serta nuansa agama akan melahirkan generasi impian. Peduli, semangat dan tidak mudah putus asa serta selalu berdoa untuk kesuksesan anak-anaknya, itulah tugas pokok para orangtua,” ujar Renol. (agl)