Lines (25/11). Kepala sekolah memiliki peranan penting dalam membangun sebuah karakter pada anak didik. Dalam praktiknya, kepala sekolah bisa menjadi role model bagi anak didik untuk menjalankan tugas pokok. Hal ini disampaikan Ketua DPP LDII Dr. Ir. H. Basseng, M.Ed pada peluncuran situs e-learning pondokkarakter.com. Peluncuran tersebut dilakukan secara daring dari kantor DPP LDII, Jakarta, Selasa (24/11) yang diikuti oleh 514 studio mini serta 2.000 peserta di seluruh Indonesia.
Dalam paparannya, Basseng mengatakan kepala sekolah memiliki tiga tugas pokok dalam membangun sebuah karakter. Pertama, tugas manajerial, kepala sekolah diharuskan bisa mengelola sebuah perencanaan sekaligus mengeksekusinya secara profesional.
“Jika kepala sekolah bisa melaksanakan tugas manajerial dengan baik di sekolah, saya yakin pelaksanaan di sekolahnya akan berjalan dengan baik, teratur, sistematis, terpadu dan terintegrasi, dibandingkan kepala sekolah yang tidak memiliki kemampuan manajerial yang baik pastinya berdampak buruk juga kepada anak didik,” kata Basseng.
Menurut Basseng, Kepala sekolah yang dapat melaksanakan tugas manajerial yang profesional akan menjadi role model bagi anak didik, karena dalam menjalankan tugasnya terdapat karakter yang amanah, jujur, dan kerjasama yang baik.
Kedua, kepala sekolah dituntut untuk menciptakan inovasi baru setiap harinya di lingkungan sekolah. Inovasi-inovasi yang dapat membangun karakter kejujuran, amanah, rukun kompak dan dapat bekerjasama.
Ketiga, sebagai supervisi guru. Kepala sekolah melakukan bimbingan kepada guru dan mengelola Sumber Daya Manusia (SDM) di lingkungan sekolah. “Bagaimana merekrut guru dan tenaga pendidik. Hal ini sangat penting walaupun di dalam konteks itu bukan keputusan kepala sekolah, itu keputusan pengelola yayasan. Tetapi masukan-masukan dari kepala sekolah itu menjadi sangat penting untuk didengar oleh pengelola yayasan,” ujar Basseng.
Sementara itu, di kesempatan yang sama Ketua Umum DPP LDII Ir. KH. Chriswanto Santoso, M.Sc mengatakan untuk menyiapkan SDM yang professional religious menuju Indonesia Emas pada 2045 menjadi negara maju dimana Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai US $23.000 per kapita.
“Tentu hal ini tidak mudah dan bukan hanya tanggung jawab negara, kami sebagai lembaga dakwah mencoba melakukan kontribusi di bidang ini khususnya dalam menyiapkan SDM dan harus diprioritaskan dalam rangka menuju Indonesia Emas,” kata Chriswanto.
Dengan dasar itu LDII berkontribusi dalam menyiapkan SDM melalui situs e-learning pondokkarakter.com yang menyasar kepada subjek pendidikan bukan pada objek atau siswa. “Pondokkarakter.com merupakan digitalisasi bidang pendidikan dari delapan bidang pengabdian LDII yang terdiri dari, Kebangsaan, Dakwah, Pendidikan, Energi Terbarukan, Kesehatan, Ekonomi Syariah, Pertanian dan Lingkungan Hidup, dan Teknologi,” kata Chriswanto..
Lebih lanjut Chriswanto menyatakan bahwa pondokkarakter.com dibangun dengan memadukan rasa kebangsaan dan religiusitas. Dengan demikian pendidikan yang dijalankan akan berfokus pada subyek, bukan sekadar menyasar pada pembentukan karakter.(Sofyan Gani/ LINES Jatim)