Jakarta (6/11). Sekretaris Badan Kerja Sama Antar Umat Beragama (BKSAUA) Kota Bitung Sulawesi Utara, Pendeta Robby F.A Kawengian mengatakan di Kota Bitung terdapat semua agama, dalam kehidupan sehari-hari mereka dapat hidup berdampingan, rukun dan harmonis. Kesadaran masyarakat Bitung dalam menjaga kerukunan antar umat beragama sangat tinggi, BKSAUA tinggal mendorong dan membina untuk mewujudkan kualitas kurukan umat beragama.
“Di BKSAUA, saya bertemu dengan Ust Hairuddin Bandu. Ia menjelaskan tentang Islami. Saya berterima kasih kepadanya sebagai Presidium BKSAUA yang sangat membantu memberikan wawasan tentang kerukunan, tentang Islam itu sendiri. Kiprahnya di Kota Bitung sebagai Wakil Ketua LDII Sulawesi Utara yang berperan serta memberikan kontribusi dalam kehidupan bermasyarakat khususnya dalam menjaga kerukunan antar umat beragama,” ujarnya saat berkunjung ke Kantor DPP LDII, Senayan, Jakarta, pada Jumat (5/11).
LDII sebagai lembaga dakwah yang menyiarkan kebaikan di tengah masyarakat diminta untuk terus membina warganya dalam menjaga kerukunan antar umat beragama. Banyak hal yang dapat disinergikan antara LDII, BKSAUA dan pemerintah untuk mewujudkan kerukunan.
“Kalau dari LDII sendiri, jika ada program-program dalam rangka dialog kebangsaan ataupun ada program-program yang bisa disinergikan baik di dalam organisasi kerukunan maupun pemerintah. Instansi atau dinas sangat terbuka karena kewajiban pemerintah untuk sama-sama membantu masyarakat, khususnya lembaga ini (BKSAUA) yang memang bertujuan membuat masyarakat mandiri, profesional, berakhlak dan beriman serta bertakwa,” tambahnya.
Sebelumnya, rombongan BKSAUA yang terdiri dari Sekretaris BKSAUA Kota Bitung, Pendeta Robby F.A Kawengian, Presidium BKSAUA sekaligus Pandita Hindu, I Nengah Artaya dan Presidium BKSAUA Kota Bitung dari Islam Ust Hairuddin Bandu melakukan studi banding ke Kampung Pancasila, di Kampung Sawah, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi. Mereka mengamati dan mempelajari bagaimana marawat kerukunan antar umat beragama.
“Kami melihat, mendengar dari cerita bahwa ada satu kampung yang tingkat kerukunannya itu sangat luar biasa. Bukan berarti di Kota Bitung tidak rukun, tetapi kami ingin menambah wawasan tentang bagaimana kerukunan di daerah yang mayoritas agamanya Islam, tetapi untuk agama-agama lain sangat nyaman sehingga kami jadikan tujuan untuk tempat studi banding. Kampung itu dikenal dengan segitiga emas, ada rumah ibadah umat Islam (masjid), ada rumah ibadah Katholik (gereja), dan ada rumah ibadah Gereja Pasundan,” tambah Pendeta Robby F.A Kawengian.
Pendeta Robby F.A Kawengian sehari-hari berdinas di Pemkot Bitung sebagai Kabag Kesra Pemkot Bitung itu menjelaskan, di Kampung Pancasila, kerukunan antar umat beragama bukan hanya jargon atau simbol saja, namun terbukti dari praktek-praktek yang diterapkan oleh masyarakat Kampung Sawah.
Pendeta Robby F.A Kawengian bersyukur selama studi banding ini banyak mendapatkan hal-hal baru yang bermanfaat. “Dan terima kasih kepada pengurus LDII Pusat yang telah memfasilitasi banyak hal. Kami juga diberikan informasi tentang LDII dan akan kami sosialisasikan, kami akan teruskan kepada teman-teman kami, bahkan masyarakat di Bitung. LDII di Bitung memberikan kontribusi pada masyarakat,” tambahnya.
Menurut Hairuddin yang juga pengurus MUI Kota Bitung, Bitung merupakan kota kecil yang indah. Kota yang dijuluki Kota Cakalang. Pemerintah Kota Bitung sangat peduli pada toleransi dan keberagaman. Wali Kota Bitung Maurits Mantiri dan Wakil Wali Kota Hengky Honandar selalu melibatkan pemuka-pemuka agama mengatasi berbagai upaya pemberdayaan masyarakat.
Di sela diskusi, Ust Hairuddin terharu hingga meneteskan air mata melihat penyambutan yang dilakukan pengurus DPP LDII. Ia mengungkapkan rasa bahagia dan syukurnya bisa bersilaturahim dengan pengurus DPP LDII di Kantor DPP LDII, Senayan, Jakarta.
Sementara itu, Sekretaris Umum DPP LDII, Dody Taufiq Wijaya merasa senang dan menerima dengan tangan terbuka kunjungan rombongan BKSAUA. Ia menegaskan siap bekerjasama pada semua tingkatan mulai dari PAC/PC hingga pusat demi mewujudkan kerukunan umat beragama. Pihaknya mendorong kepada pengurus dan warga LDII untuk terus berperan aktif dalam mewujudkan kerukunan antar umat beragama.
“Kita ditakdirkan oleh Allah sebagai bangsa Indonesia yang terdiri dari beragam suku bangsa, beragam bahasa dan beragam agama. Jadi kerukunan itu sangat penting sebagai pondasi untuk berkiprah dan membangun bangsa. Tanpa kerukunan tentunya kita tidak dapat bekerjasama dalam berkontribusi dan membangun negara,” ujarnya.
Ia menambahkan, selain pendidikan keagamaan, warga LDII juga diajarkan tentang wawasan kebangsaan dan menjaga kerukunan di tengah masyarakat mulai lingkup yang paling kecil yakni tetangga. “Di LDII ini selalu mengedepankan masalah kerukunan, sebab kerukunan merupakan sunah. Bahkan dengan lingkungan terdekat (tetangga) harus baik dan rukun. Terlebih lagi dengan lingkungan yang lebih besar,” tutupnya.(Faqih/LINES)
terimakasih ldii
jaga kerukunan umat beragama dan seagama demi tegaknya negeri tercinta tempat kita berpijak