Semarang (20/12). Ketua MUI Jawa Tengah KH Ahmad Daroji menitipkan pesan pada Rapat Kerja Wilayah DPW LDII Jawa Tengah untuk memasukkan program pemberdayaan ekonomi umat untuk memberantas kemiskinan di Indonesia khususnya Jawa Tengah.
Menurutnya saat ini angka kemiskinan terus meningkat maka kelompok ini butuh perhatian semua pihak khususnya sesama muslim.
“Dengan kondisi ini kita perlu menggerakan ekonomi umat dan menggugah umat Islam bersedekah dan berzakat. Dari sisi ekonomi bisa mengantisipasi pinjol dan bank titil yang mulai marak. Untuk itulah kepada LDII bisa membantu warga miskin agar tidak terjerat pinjol atau rentenir,” pesan Ahmad Daroji saat memberikan pembekalan Rapat Kerja Wilayah LDII Provinsi Jawa Tengah di Generus Nusantara Boarding School (GNBS) Brangsong, Kendal Jawa Tengah, Minggu (19/12/2021).
Menurutnya, langkah kongkrit saat ini yang dibutuhkan bukan hanya sekedar wacana, webinar dan FGD-FGD yang sekedar teoritis.
“Maka saya menantang LDII untuk berbuat nyata untuk sama-sama menggerakkan ekonomi umat sehingga mereka khususnya warga yang masih kekurangan bisa ada maisah (pendapatan) yang dijagakan untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari,” ujarnya.
Kerjasama antar umat Islam, yang kuat rezekinya bisa membantu yang tidak cukup sehingga bisa memberi walau sedikit tapi bisa menjadi berkah.
Menyetujui hal itu, AKBP Maulud Kasubdit Polmas Dirbinmas Polda Jateng menambahkan dalam rakerwil ini, LDII bisa membuat program untuk bersama-sama memberantas kemiskinan. Dengan cara kerjasama antar ormas untuk bersama menggerakkan ekonomi umat agar bersama-sama melawan kemiskinan sehingga bisa meminimalisir gangguan kamtibmas.
Menanggapi tantangan ini, Ketua DPW LDII Jawa Tengah, Prof. Singgih Tri Sulistiyono mengaku telah mempersiapkan hal tersebut dan menurutnya telah ‘digodok’ dan dimatangkan Biro Pemberdayaan Ekonomi Kemasyarakatan.
“Kami akan merancang perbendayaan ekonomi ini baik sektor kekuatannya sendiri, rektor riil namanya usaha bersama penjualan retail dan mengembangkan sektor lain seperti peternakan dengan melibatkan masyarakat miskin, kita sudah membuat perusahaannya dan langkah-langkah awal menyiapkan kandang dan sarananya,” kata Singgih.
Lebih lanjut, Prof. Singgih mengaku akan membuat desa binaan percontohan dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat yang memadukan sektor keuangan dan sektor riil serta produksi sehingga bisa mengangkat ekonomi masyarakat bawah.
Karena itu, digelarnya raker ini juga bertujuan menyusun rencana kerja 2022 mendatang bersama dengan 70 pengurus DPW LDII Jawa Tengah serta membangun sinergi, yang dimaksudkan adalah sebagai lembaga dakwah dengan strategi yaitu mengedepankan aspek silaturrahim.
Selain itu, LDII juga mengusung semangat silaturrahim menuju Tahun Toleransi di 2022. Dengan silaturrahim yang dimulai perkenalan kemudian saling memahami hingga saling membantu dan menjamin kehidupan bernegara, akan menjadi pedoman dan semangat di tahun 2022, hal itu menjadi latar belakang tema raker, ‘LDII Membangun Sinergi untuk Indonesia yang Aman dan Sejahtera’ serta menjadi prinsip dalam menyusun program kerja tahun yang akan datang.
Singgih menegaskan, sebagai lembaga dakwah yang membawa barang yang mulia yaitu ajaran Alquran dan Hadist kalau membawanya dengan cara yang tidak mulia maka membuat hal tidak baik. Maka diperlukan komunikasi yang baik dan dibawakan dengan santun dan tidak menyakiti orang lain. Ibarat pepatah Jawa bila memberikan nasihat itu seperti pahitnya madu, padahal kita tahu madu itu sangat manis. Dikatakan aspek silaturrahim sangat penting apalagi di masa euforia politik yang menimbulkan konflik perpecahan.
“Salah satu kuncinya dengan mengembangkan silaturahim sehingga bisa menghindari segala persoalan yang ada,” ujarnya.
“Seperti kita tahu toleransi sudah ada sejak lama, meski ada keraguan namun kunci kesatuan bangsa adalah toleransi dengan saling menghargai dan kesabaran. LDII mendukung pemerintah mencanangkan tahun toleransi agar menciptakan Indonesia yang aman dan sejahtera,” harapnya. (*)