Peneliti Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan, Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI, Saridudin dan Ta’rif (2021), melaporkan hasil penelitian yang dipublikasikan di EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, dengan judul Penguatan Pendidikan Karakter Profesional Religius pada Jamaah Majelis Taklim Shirotol Mustaqim Semarang.
Majelis Taklim Shirothol Mustaqim merupakan lembaga pendidikan non-formal yang berada di bawah naungan LDII, membentuk karakter jamaahnya dengan konsep profesional religius. Profesional diwujudkan dengan jamaah yang memiliki keahlian serta hidup mandiri dalam kehidupan bermasyarakat. Sedangkan religius, tercermin dalam akhlak al-karimah serta memahami agama Islam dengan baik.
Pembentukan karakter berkaitan dengan eksistensi suatu bangsa untuk menjadikan dirinya bermartabat dan disegani oleh bangsa-bangsa lain. Sehingga, metode LDII dalam membentuk karakter profesional religius menjadi penting untuk dikupas lebih dalam.
Lebih menarik, Saridudin dan Ta’rif menjelaskan bahwa biasanya penguatan karakter identik dengan lembaga pendidikan seperti sekolah, madrasah atau pesantren, sedangkan pada penelitian ini ada pada tataran majelis taklim. Sehingga, majelis taklim yang selama ini berfungsi sebagai media dakwah dan pendidikan agama, saat ini bisa berfungsi sebagai penguat pendidikan karakter bagi para jamaahnya.
Dalam melakukan edukasi kepada jamaah, Saridudin dan Ta’rif mengungkapkan Majelis Taklim Shirothol Mustaqim mengembangkan konsep Tri Sukses Pembinaan Generasi Penerus yaitu paham agama (aalim), akhlakul karimah dan mandiri.
Paham agama berarti, memahami agama harus melalui proses belajar atau menuntut ilmu, karena di tangan orang-orang yang paham agama segala apa yang dia miliki seperti harta, pangkat dan kedudukan serta kehidupan yang dia jalani akan bermakna dan mendatangkan kebaikan bagi dirinya, baik di dunia maupun di akhirat.
Akhlakul karimah ialah budi pekerti atau sebuah perangai yang mulia. Sebuah akhlak memiliki tujuan agar setiap orang bertingkah laku atau bertabiat sesuai dengan adat istiadatnya yang baik dan sesuai dengan ajaran agama Islam.
Sedangkan kemandirian, adalah sikap atau perilaku dan mental yang memungkinkan seseorang untuk bertindak bebas, benar, dan bermanfaat. Berusaha melakukan segala sesuatu dengan jujur dan benar atas dorongan dirinya sendiri dan kemampuan mengatur diri sendiri, sesuai dengan hak dan kewajibannya, sehingga dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya, serta bertanggung jawab terhadap segala keputusan yang telah diambilnya melalui berbagai pertimbangan sebelumnya.
Di samping itu, Majelis Taklim Shirothol Mustaqim mengembangkan 6 tabiat luhur yaitu rukun, kompak, kerja sama dengan baik, jujur, amanah, dan mujhid-mushid (hidup kerja keras, tirakat banter dan hidup hemat).
Hidup rukun ialah hidup damai dan tenteram saling toleransi antara masyarakat yang beragama sama maupun berbeda, kesediaan mereka untuk menerima adanya perbedaan keyakinan dengan orang atau kelompok lain, membiarkan orang lain untuk mengamalkan ajaran yang diyakini oleh masing-masing masyarakat, dan kemampuan untuk menerima perbedaan.
Kekompakan dan persatuan adalah kunci untuk keberhasilan mencapai tujuan yang dicita-citakan. Dengan kompak, manusia dapat mengatasi segala intrik, ancaman, tantangan, hambatan, maupun gangguan yang datang.
Kerja sama memberikan kemanfaatan dan keuntungan yang lebih dibandingkan dengan dilakukan secara sendirian. Networking akan bisa ditumbuhkan secara lebih luas, lebih menyeluruh, dan lebih efisien. Akan tetapi, kerja sama (musyarakah) bisa dibangun dengan kokoh dan menghasilkan keuntungan lebih, jika dilandasi dengan keinginan kuat untuk saling menjunjung tinggi amanat kebersamaan dan menjauhi pengkhianatan.
Selanjutnya, Jujur atau dalam bahasa arab dikenal dengan istilah ash shidqu atau shiddiq, yang memiliki arti nyata atau berkata benar. Artinya, jamaah harus menampilkan bentuk kesesuaian antara ucapan dan perbuatan atau antara informasi dan kenyataan. Kejujuran berarti bebas dari kecurangan, mengikuti aturan yang berlaku dan kelurusan hati.
Amanah adalah segala sesuatu yang harus dipertanggungjawabkan dan berkaitan dengan orang lain atau pihak lain. Amanah bisa berupa benda, pekerjaan, perkataan, ataupun kepercayaan. Maka, amanah bisa berbentuk apa saja yang nantinya akan dimintai pertanggungjawabannya. Kemampuan seseorang menjaga amanah merupakan tolak ukur akan usahanya menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi larangannya. Tidak hanya dalam segi ibadah, seseorang yang bersifat amanah juga akan memiliki hubungan yang baik dengan manusia lainnya. Dia akan menjadi bisa dipercaya dan dihormati oleh orang-orang di sekitarnya.
Kerja keras merupakan sebuah perbuatan yang mulia. Kerja keras bisa bermakna seseorang melakukan sesuatu dengan sungguh-sungguh untuk bisa mendapatkan apa yang dia inginkan. Tujuan yang ingin dicapai dari kerja keras bisa berbagai macam. Bisa dengan tujuan mencari rezeki, belajar, berkarya, karier, dan lain sebagainya.
Kerja keras seseorang dalam bekerja merupakan bentuk keimanannya kepada Allah SWT, dan harus ingat bahwa tujuan hidup di dunia adalah untuk mencari rida Allah SWT. Maka, jika mengingat hal tersebut, jamaah akan bisa meluruskan niat dalam bekerja dan melakukan kegiatan apa pun dengan niat ibadah mencari rida-Nya.
Saridudin dan Ta’rif melaporkan, paparan tersebut memberikan gambaran bahwa Majelis Taklim Shirotol Mustaqim Kota Semarang telah melakukan edukasi dan penguatan karakter pada jamaahnya, terutama karakter religius dan kemandirian agar jamaah tidak hanya sukses di dunia tapi juga sukses di akhirat, maka yang ditekankan pada jamaah bukan hanya urusan yang berkaitan dengan ukhrawi saja, tetapi segala hal yang berkaitan dengan urusan duniawi. Hal itu perlu dilaksanakan dan dimiliki jamaah secara seimbang, agar kehidupan menjadi lebih bermakna tidak hanya untuk diri sendiri tetapi juga untuk masyarakat banyak.
Faktor yang Berpengaruh pada Implementasi Karakter Profesional Religius
Jika dikaji secara lebih mendalam, Saridudin dan Ta’rif menjelaskan faktor yang mempengarui implementasi karakter profesional religius pada Majelis Taklim Shirotol Mustaqim Kota Semarang dipengaruhi beberapa hal, antara lain sikap terbuka para tokoh LDII yang menerima berbagai kalangan.
Keterlibatan para tokoh LDII Kota Semarang dalam beberapa organisasi seperti MUI, FKUB dan Dispora Kota Semarang dan juga kurikulum yang dikembangkan. LDII mempunyai komitmen yang kuat untuk menjaga kerukunan umat beragama, baik pada internal umat beragama, antar umat beragama dan juga umat beragama dengan pemerintah. Komitmen untuk menjaga kerukunan umat beragama itu tidak hanya sekedar slogan dan retorika indah, melainkan diwujudkan dalam tindakan nyata.
Indikator keterbukaan menurut Purnama dan Sulistiyono (2020), bisa tercermin dari diversifikasi kegiatan dakwah yang dilakukan oleh anggotanya, aktivitas dakwah mereka tidak hanya berfokus pada dakwah agama, tetapi juga dakwah sosial di masyarakat. Misalnya, sejak tahun 2000 LDII Kota Semarang mengambil peran untuk menyelesaikan permasalahan masyarakat di bidang kesehatan dengan membuka Rumah Sakit Banyumanik setelah dibeli sebelumnya melalui Yayasan Nurul Aini milik LDII.
Pada bidang pendidikan, LDII Kota Semarang membuka Pondok Pesantren Mahasiswa Bina Khoirul Insan yang berawal dari rumah indekos sederhana di Jalan Ngesrep Timur V No.8 Sumurboto Banyumanik Semarang Banyumanik pada 2007. LDII Kota Semarang juga ikut mengambil peran dalam kegiatan ekonomi masyarakat Semarang, salah satunya dengan mendirikan Koperasi Syariah Wali Barokah Mandiri pada 2016. Eksistensi dari ketiga institusi LDII ini bisa dipandang sebagai upaya LDII untuk memberikan kontribusi dan manfaat bagi masyarakat.
Di samping keterbukaan, faktor lain ialah keterlibatan para tokoh LDII kota Semarang dalam berbagai organisasi seperti MUI, FKUB dan Dikpora Kota Semarang. Beberapa tokoh LDII tersebut adalah Yenuarso pengurus MUI Kota Semarang, Sholihul Hadi pengurus FKUB Kota Semarang dan Sunindyo Ketua Dispora Kota Semarang yang sekaligus juga Ketua LDII Kota Semarang. Sebelumnya ada Dono Raharjo yang menjadi Hakim Ad Hoc di Bengkulu, yang pernah aktif juga di Dispora Kota Semarang.
Hal itu sebagai implementasi paradigma LDII yang terbuka dan komitmen pada NKRI. Dengan paradigma baru LDII yang bersifat terbuka, saat ini banyak tokoh LDII Kota Semarang terlibat aktif dalam berbagai organisasi. Di samping itu, LDII juga terbuka terhadap undangan dan acara-acara yang dilakukan oleh pemerintah ataupun anggota masyarakat.
Diungkapkan, faktor lainnya ialah kurikulum dan pembelajaran di Majelis Taklim Shirotol Mustaqim diarahkan pada bagaimana jamaah memiliki pemahaman yang luas dan toleran serta terbuka. Materi pembelajaran yang diajarkan di Majelis Taklim berkisar pada pembelajaran Alquran dan Alhadits. Sedangkan kitabnya ialah Kutubus Sittah, diantaranya Shohih Bukhori, Shohih Muslim, Sunan Abu Daud, Sunan at-Turmudzi, Sunan an-Nasa’i dan Sunan Ibnu Majah. Selain itu juga diajarkan aqidah, akhlak, fiqih dan lainnya.
Kurikulum Majelis Taklim Shirotol Mustaqim menekankan pembinaan keimanan dan peningkatan wawasan agama para jamaah. Karena kurikulum tidak hanya berisikan pengetahuan ilmiah berupa daftar mata pelajaran semata, tetapi juga pengalaman. Hal itulah yang dipahami oleh pengurus majelis taklim, sehingga kurikulum dikembangkan secara lebih luas.
Pengajian ibu-ibu Majelis Taklim Shirotol Mustaqim yang merupakan warga LDII sangat besar manfaatnya dalam rangka menambah wawasan keagamaan dan juga wawasan kebangsaan. Pengajian ini dikelola dengan baik dan disiplin, sehingga bagi ibu-ibu warga LDII Semarang, memiliki kewajiban untuk aktif di dalamnya.
Setiap kali pengajian, diisi dengan materi yang sudah disusun sedemikian rupa, terjadwal dengan kurikulum yang jelas, dan diisi oleh narasumber yang ahli dalam bidangnya masing-masing. Berbagai materi yang disampaikan dalam pengajian ini, mulai dari masalah ibadah, akhlak bermasyarakat, adab menuntut ilmu, hingga tata cara mendapatkan nafkah yang halal.
Dampak Pengembangan Karakter Profesional Religius pada Karakter Jamaah
Sikap profesional religius yang dikembangkan Majelis Taklim Shirothol Mustaqim berdampak pada karakter jamaah yaitu bersikap moderat, toleran dan humanis, serta tumbuhnya sikap kebangsaan di kalangan jamaah. Sikap moderat dipraktikkan jamaah dengan menerima berbagai kalangan secara terbuka.
Jamaah Majelis Taklim Shirotol Mustaqim bergaul dan berinteraksi dengan masyarakat atau jamaah lainnya tanpa memandang atau membedakan antara satu dengan lainnya. Contohnya, ketika pembagian daging kurban pada Hari Raya Idul Adha, jamaah berbagi daging tersebut dengan semua kalangan di luar LDII tanpa membeda-bedakan.
Sikap kebangsaan yang dipraktikkan jamaah Majelis Taklim Shirotol Mustaqim ialah penyelenggaraan upacara bendera yang diselenggarakan setiap ada perayaan hari-hari besar keagamaan, atau dilaksanakan setiap tanggal 17 untuk tiap bulannya. Bagi jamaah Majelis Taklim yang merupakan warga LDII, komitmen pada kesatuan bangsa dan ukhuwah Islamiyah menjadi bagian penting dalam perjuangan. Dalam mewujudkan komitmen kesatuan bangsa ini, maka LDII memakai asas Pancasila dengan pandangan bahwa bangsa ini adalah plural, maka Pancasila merupakan asas yang relevan bagi bangsa Indonesia.
Sedangkan komitmen pada ukhuwah Islamiyah, LDII tidak hanya sebatas bermain retorika, melainkan diwujudkan dalam realitas di masyarakat. LDII menjalin hubungan baik dengan berbagai ormas Islam, seperti MUI, NU, Muhammadiyah, Al-Wasliyah dan lain-lain. Berbagai kerja sama dijalin dengan baik dalam rangka meningkatkan kegiatan dakwah di tengah masyarakat. (FF/LINES)
mari bangun karakter anak bangsa
Alhamdulillah sdh terbuka esensi LDII yg dulu selalu diselimuti berbagai fitnah dan tuduhan yg miring tapi tdk terbukti karena sejak dilahirkan tujuannnya sama tdk berubah, semata hidup ibadah mencari Rahmat Alloh dan terhindar dari adzabNya kelak di akhirat. Selalu mengedepankan ahlaq dan ilmu selama berkiprah. Bravo LDII.
Anggota Biro Pemuda DPW LDII Sulteng
Yudi
semoga Alloh paring Lancar , Aman, selamat, barokah Fidunnya WalAhkirat, Indonesia Tangguh,Terus, Tumbuh Kembang..
Moga Alloh paring aman lancar barokah
Alhamdulillah kami sekeluarga sangat bersyukur menjadi warga LDII karena keberhasilan memperoleh kebahagiaan dunia akhirat atas ridlo Allah sebagaimana doa dan tujuan hidup manusia kami dapatkan melalui program pembinaan peramutan yang dilakukan oleh LDII secara konsisten sistematis berdasarkan Alquran dan Alhadis.
Semoga Allah memberi hidayah petunjuk kepada saudara2ku untuk bisa bergabung didalam LDII aamiin
Aamiiin
Alhamdulilah
Semoga LDII moga Alloh Pring selamat, lancar, barokah aamiin.
Alhamdulillaah,. Semoga terus berkontribusi bagi Indonesia untuk mewujudkan manusia seutuhnya yang profesional religius.
Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Peneliti Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan, Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI : Bp. Saridudin dan Ta’rif, yang telah memaparkan hasil penelitian pada Jamaah Majelis Taklim Shirotol Mustaqim Semarang. Dengan hasil penelitian Bapak, semakin membangkitkan semangat kebersamaan berbangsa bernegara di dalam kebinekaan (toleransi tanpa melihat segala perbedaan, perbedaan selamanya tidak akan pernah sama) bersama-sama seiring melihat kesamaan yang nyata : Satu Tanah Air Indonesia, Satu Bahasa Indonesia, Satu Bangsa Indonesia, dengan landasan yg sudah kokok yaitu UUD 45 dan berazaskan Pancasila insyaAlloh yakin Alloh SWT akan berikan pertolonganNYA untuk mewujudkan Indonesia yang Tangguh Indonesia Tumbuh ( Indonesia yang Maju dan Sejahtera)
Info seperti ini yg perlu terus disebarluaskan kepada seluruh elemen masyarakat, agar mereka tau ttg esensi dakwah yang dikembangkan di LDII
Tak mudah kena hasut, fitnah dan ghibah klasik tentang pandangan miring cenderung negatif tentang LDII
Semoga informasi ini semakin membuka mata seluruh stakeholder keagamaan dan masyarakat pada umumnya, agar terus menjaga toleransi untuk menjaga keutuhan NKRI..
Aamiin
Alhamdulillah, semua komponen bangsa bahu-membahu untuk membangun karakter bangsa. LDII sebagai salah satu ormasi Islam telah mencanangkan program tri sukses generus (pemahaman ajaran agama Islam yang komprehensif, kemuliaan budi pekerti, dan kemandirian), menempatkan pendidikan karakter sebagai ‘mega proyek’ yang harus dicapai, agar generasi penerus bangsa benar-benar mempunyai karakter luhur: jujur, amanah, mujhid-muzhid, rukun, kompak, dan kerjasama yang baik; saling mencari mitra untuk maju bersama, bukan saling bersaing untuk saling mengalahkan.
Alhamdulillah Jazakumullohukhoiro, semoga kedepan bisa di ikuti daerah-daerah lain..
Keren ini yang kita tunggu..
Semoga ke depan makin eksis aman selamat lancar dan barokah….
Semoga yg beliau simpulkan ini menjadikan rujukan bagi daerah lain bhwa kita adalah orang baik yang selalu berusaha melakukan yang Terbaik bagi para generus Bangsa..
Alhamdulillah kebaikan LDII semakin tampak jelas bisa bermanfaat untuk masyarakat bangsa dan negara (yanfa’uhum linnaas) semua atas idzin dan pertolongan Allah.
Alhamdulillah. Semakin banyak yang tahu bahwa LDII adalah baik.
Alhamdulillah.
Saya yakin tidak hanya Semarang yang memiliki Tri Sukses Generus, dan 6 Tobiat Luhur.
Semoga Warga LDII dimanapun, kapanpun, bagaimanapun dalam keadaan apapun akan selalu mengamalkan Tri sukses dan 6 Tobiat Luhur.
Aaamiiin ya Robbal ‘alamiiin.